Jumat 29 Oct 2021 23:36 WIB

Basarnas Kerahkan Tim Evakuasi 12 Orang Terjebak di Sungai

Basarnas menyebut evakuasi sulit dilakukan karena harus lewati jalan setapak

Warga melintasi jalan yang rusak usai diterjang banjir bandang di Sumbar (ilustrasi). Badan SAR Nasional Padang, Sumatera Barat mengerahkan tim untuk mengevakuasi belasan orang yang terjebak aliran sungai Lubuk Ngalauan, Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Padang, sejak pukul 17.30 Jumat.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Warga melintasi jalan yang rusak usai diterjang banjir bandang di Sumbar (ilustrasi). Badan SAR Nasional Padang, Sumatera Barat mengerahkan tim untuk mengevakuasi belasan orang yang terjebak aliran sungai Lubuk Ngalauan, Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Padang, sejak pukul 17.30 Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan SAR Nasional Padang, Sumatera Barat mengerahkan tim untuk mengevakuasi belasan orang yang terjebak aliran sungai Lubuk Ngalauan, Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Padang, sejak pukul 17.30 Jumat.

"Usai mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 19.25 WIB, kami langsung mengerahkan tim ke lokasi," kata Kepala Basarnas Padang Asnedidi Padang, Jumat malam.

Ia mengatakan tim yang diberangkatkan untuk menangani kejadian berkategori membahayakan keselamatan manusia itu sebanyak tujuh orang disertai peralatan lengkap."Targetnya adalah mengevakuasi belasan korban yang terjebak agar bisa menyeberangi sungai, karena hari sudah malam dan kondisi cuaca hujan," katanya.

Sementara lokasi korban terjebak cukup sulit, karena petugas harus menempuh jalan setapak dengan jarak sekitar 30 menit dari titik kendaraan berhenti.

Ia merinci satu di antara 12 korban yang terjebak adalah perempuan, sedangkan sisanya berjenis kelamin laki-laki rata-rata usia remaja.Mereka adalah Novalina (35), Zarhan (12), Kemal (25), Abel (16), Tujet (25), Memet (25), Ayat (25), Tomi (30), Aji (21), Roni (32), Nando (28), dan Irfan (18).Belasan korban itu awalnya diketahui pergi untuk mandi-mandi ke sungai Lubuk Ngalauan pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat tengah mandi-mandi itu tiba-tiba debit air sungai meningkat karena hujan di bagian hulu, sehingga belasan korban terjebak di daratan seberang tanpa ada pemukiman warga. 

Pada bagian lain, Asnedi mengingatkan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati saat hujan turun, apalagi dengan intensitas tinggi demi mengantisipasi kejadian bencana. Warga yang beraktivitas di luar rumah juga diminta tetap waspada terutama saat melintas di kawasan yang rawan longsor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement