Jumat 29 Oct 2021 08:26 WIB

PKB Dukung Kapolri Tegakkan Disiplin Internal Kepolisian

Kapolri Listyo Sigit tak segan-segan memberikan sanksi bagi anggota.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal mendukung langkah Kapolri Listyo Sigit menegakkan disiplin internal kepolisian.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal mendukung langkah Kapolri Listyo Sigit menegakkan disiplin internal kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan jajaran di bawahnya untuk tidak mudah terpancing emosi saat bertugas di lapangan. Kapolri juga tak segan-segan memberikan sanksi bagi anggota yang tidak menjalankan tugas dengan baik. 

Menyikapi itu, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cucun Ahmad Sjamsurijal, mendukung pernyataan tegas yang disampaikan Kapolri di tengah banyaknya peristiwa kekerasan dan penyimpangan yang dilakukan anggota Polri di berbagai daerah di Tanah Air. 

“Saya menilai pernyataan Kapolri sebagai bentuk keseriusan dalam menegakkan disiplin internal di kalangan Bhayangkara negara. Saya menilai hal ini wajar mengingat dalam beberapa waktu terakhir muncul rentetan kasus yang menunjukkan adanya pelanggaran indisipliner di kalangan anggota Polri,” kata Cucun dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10).

Anggota Komisi III DPR RI itu menilai, upaya pembenahan terus dilakukan institusi kepolisian. Menurutnya, penegasan yang disampaikan Kapolri menjadi poin penting sebagai keseriusan dalam mengimplementasikan program Polisi Presisi (Prediktif, Responsilibilitas, dan Transparansi Berkeadilan). Ia juga mendorong agar beberapa kejadian yang dilakukan sejumlah oknum anggota dan mencoreng institusi kepolisian harus cepat diselesaikan dan diproses secara terbuka.

“Maka saya menyebutnya sebagai momentum terbaik untuk terus meningkatkan kepercayaan publik atas keseriusan Polri untuk terus berbenah. Di sini tentu akan sangat merugikan jika momentum itu terganggu oleh berbagai tindak indisipliner yang dilakukan oknum anggota. Walaupun yang melakukan itu hanya satu atau dua orang anggota, namun karena melakukannya dengan memakai 'seragam' maka satu institusi akan menerima getahnya,” ujar Cucun.

Cucun mendukung berbagai langkah Kapolri dalam melakukan pembenahan internal Polri. Dia berharap langkah ini diikuti oleh semua jajaran Polri dari Mabes hingga kepolisian sektor (polsek) agar momentum kepercayaan publik tetap terjaga. Ia percaya jika jajaran Polri akan mampu mewujudkan Progam Polisi Presesi. 

“Tentu ini butuh perjuangan, kedisplinan, dan loyalitas terhadap institusi. Konsekuensinya siapapun oknum anggota yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin maupun tindak pidana akan mendapatkan sanksi hukum yang setimpal,” ungkapnya.

Sebelumnya Kapolri Sigit dalam giat penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Jawa Barat, menekankan aspek keteladanan dari seorang pimpinan. Sigit menyatakan tidak akan ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi tauladan bagi jajarannya. 

“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri. Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami. Hal yang dijalankan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan. Tolong ini diimplementasikan bukan hanya teori dan pepatah," tegas Sigit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement