REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik akun Twitter @pendakimagelang Chandra Kusuma Farhan akhirnya meminta maaf atas status yang diunggahnya, lantaran mendoakan Aceh terkena tsunami kembali. Chandra mengaku, membuat status itu lantaran marah atas berita kematian anjing di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
"Atas nama pribadi saya menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur Aceh Nova Iriansyah beserta wakilnya, Kapolda Aceh Bapak (Irjen) Ahmad Haydar, Kepala Polri Bapak Listyo Sigit Prabowo, seluruh rakyat Aceh Nangroe Darussalam, dan seluruh rakyat Sumatra atas tulisan saya di Twitter pada 24 Oktober 2021, dengan mendoakan agar tsunami terjadi lagi di Aceh," kata Chandra sambil membaca kala meminta maaf dalam video yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (28/10).
Dengan menyebut Tuhan Yang Mahaesa, Allah SWT, dan Nabi Muhammad SAW, Chandra mengaku, tidak bermaksud membuat ujaran kebencian atau merendahkan suatu provinsi. Dia menyatakan, status tersebut dibuat semata-mata karena kemarahan dan emosi setelah membaca berita anjing mati, usai ditangkap Satpol PP Aceh Singkil.
"Bagi saya itu bentuk kekejaman. Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rakyat Aceh Nangroe Darussalam, kepda warga Magelang, dan sebagai tanggung jawab saya, saya bersedia dihukum dengan hukum yang berlaku di Indonesia," kata Chandra.
Baca: Doakan Aceh Kena Tsunami, Akun Chandra Diburu Warganet
Berita kematian anjing di Aceh Singkil menjadi sorotan tajam, setelah Satpol PP dianggap menyiksi binatang tersebut. Kasus itu menjadi semakin kencang setelah artis Sherina Munaf membuat status di akun Twitter, mengaitkan kematian anjing dengan wisata halal. Hal itu sontak memicu berbagai kecaman masyarakat terhadap wisata halal di Aceh, hingga ada yang mendoakan agar provinsi paling barat di Indonesia tersebut terkena tsunami.