Rabu 27 Oct 2021 16:58 WIB

Dinkes Banyumas Imbau Masyarakat Waspadai Demam Berdarah

Laporan masyarakat terkait dengan dugaan penularan demam berdarah mulai berdatangan.

Petugas melakukan pengasapan di lingkungan warga untuk mengantisipasi wabah demam berdarah dan chikungunya di Kelurahan Sumampir, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mencatat, hingga bulan Mei 2021, tercatat 54 orang terpapar demam berdarah dan dua diantaranya meninggal dunia serta seribuan warga diduga menderita chikungunya.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Petugas melakukan pengasapan di lingkungan warga untuk mengantisipasi wabah demam berdarah dan chikungunya di Kelurahan Sumampir, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mencatat, hingga bulan Mei 2021, tercatat 54 orang terpapar demam berdarah dan dua diantaranya meninggal dunia serta seribuan warga diduga menderita chikungunya.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti seiring dengan datangnya musim hujan.

"Meskipun saat ini masih terjadi pandemi Covid-19, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap demam berdarah karena penyakit ini juga berbahaya," kata Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto, Rabu (27/10).

Ia mengakui wilayah Banyumas sudah memasuki awal musim hujan. Pihaknya mulai menerima laporan dari masyarakat terkait dengan dugaan penularan demam berdarah.

Kendati demikian, pihaknya tetap harus melakukan pengecekan ke lapangan guna memastikan apakah benar terkena demam berdarah atau penyakit lainnya. "Namun dari hasil pengecekan, ada beberapa yang positif demam berdarah," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit demam berdarah yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti.

Menurut dia, upaya pencegahan demam berdarah yang paling efektif adalah dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena bisa memutus rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Jika melakukan pengasapan (fogging), kata dia, hal itu hanya membasmi nyamuk untuk sementara waktu. "Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk menggiatkan PSN dengan cara membersihkan bak penampungan air dan sebagainya. Lebih baik mencegah daripada mengobati," kata Sadiyanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement