REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ada beberapa persoalan yang dialami pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Depok, Jawa Barat. Di antaranya, persoalan pembinaan dan permodalan.
"Persoalan pembinaan dan pemrodalam menjadi kurang berkembangnya UMKM di Kota Depok," ujar Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Depok Imaduddin Indrissobir saat bersilahturahmi ke Kantor PWI Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (26/10).
Ia menambahkan, faktor pembinaan yang dilakukan kepada para UMKM untuk dapat berkembang baik dari segi pengemasan, penjualan dan pengembangan lainnya.
"UMKM di Kota Depok banyak yang punya potensi besar tapi masalahnya pembinaan yang perlu diintensifkan. Sehingga saat mereka mau tumbuh, mereka tahu seperti apa tumbuhnya," kata Imaduddin.
Menurut Imaduddin, akses pemasaran juga turut menjadi persoalan UMKM di Kota Depok. "Sudah seharusnya akses pasar UMKM dibuka seluas-luasnya sehingga pemasaran tidak hanya bisa berkembang secara nasional namun juga internasional," ujar dia.
Lanjut Imaduddin, persoalan ketiga adalah akses pembiayaan karenaa para pelaku UMKM kerap terkendala kemampuan untuk menerima akses permodalan dari perbankan atau lembaga-lembaga keuangan lainnya. "Ini harus didorong untuk tumbuh berkembangnya UMKM di Kota Depok," kata Imaduddin.