Selasa 26 Oct 2021 21:10 WIB

Ketum Gerakan Indonesia Optimis: Generasi Muda adalah Kunci

Tugas pemuda pascakemerdekaan adalah melakukan aktivitas positif

Perayaan ari Ulang Tahun (HUT) ke-3, Gerakan Indonesia Optimis (GIO), di Grand Ballroom K-Link Tower, Selasa (26/10) Jakarta Selatan
Foto: Dok Istimewa
Perayaan ari Ulang Tahun (HUT) ke-3, Gerakan Indonesia Optimis (GIO), di Grand Ballroom K-Link Tower, Selasa (26/10) Jakarta Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tugas utama para pemuda pascakemerdekaan adalah mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.

Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis, Ngasiman Djoyonegoro, menjelaskan tugas mengisi kemerdekaan adalah memberikan partisipati sebanyak mungkin dalam pembangunan bangsa, dengan cara apapun. 

Baca Juga

Dia mengatakan partisipasi mengatur-atur negara ini agar lebih sejahtera, mendidik rakyat agar mampu berdiri di atas kaki sendiri (berdikari), dan menegur kezaliman para penguasa, dan membangun kekuatan diri sendiri. 

“Kemerdekaan harus diisi dengan kebaikan-kebaikan. Semangat optimisme harus menjadi virus yang menyebar ke seantro negeri,” kata dia saat memberikan sambutan dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3, Gerakan Indonesia Optimis (GIO), di Grand Ballroom K-Link Tower, Selasa (26/10) Jakarta Selatan. 

Simon, begitu panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, juga mengatakan bahwa Indonesia ini adalah warisan kita, yang diberikan para bapak pendiri bangsa (founding fathers) dengan penuh perjuangan, darah dan air mata. 

Dia mengatakan, mereka melawan penjajahan, yang kala itu mencengkeram dan membelah negara-negara di seluruh dunia sesuka hati mereka. Tapi para pahlawan negeri ini, memiliki kesadaran bahwa bangsa ini harus merdeka dari segala penjajahan. Mereka menanam benih optimisme.  

“Semangat optimisme sejatinya sudah dipraktikkan para pendiri bangsa dan pahlawan kita di masa lalu. Para pahlawan negeri ini, memiliki kesadaran bahwa bangsa ini harus merdeka dari segala penjajahan. Mereka menanam benih optimisme,” tutur Simon.  

Simon juga menuturkan bahwa bangsa ini tidak akan bergerak kemana-mana jika tidak kita pupuk semangat optimisme sebagaimana yang diturunkan pada generasi pendahulu. 

Simon juga mengingatkan di masa depan, dengan perkembangan teknologi informasi yang mengarah pada  “one village world,” lawan Indonesia bukan lagi sekadar penjajah dan penguasa yang zalim, melainkan adalah menembus batas diri agar mampu berkendara di tengah gelombang (riding the wave) masa depan.  

Namun demikian, Simon tetap optimis bahwa Indonesia dengan berkah demografinya akan manjadi negara maju dan mampu mewujudkan mimpi Indonesia Emas pada 2045.  

“Generasi muda adalah kunci. Bonus demografi akan menempatkan generasi muda sebagai pemegang narasi utama di Indonesia,” kata dia sembari menekankan bahwa bonus demografi merupakan berkah yang harus disambut dengan penuh optimisme untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas pada 2045.  

Simon mengajak seluruh anak bangsa bersatu mewujudkan mimpi Indonesia Emas 2045 dengan semangat optimisme yang menyala-nyala. 

“Mari kita tunjukan optimisme bahwa, kita adalah bangsa yang tangguh. Bukan hanya mampu menghadapi tantangan, tetapi bangsa yang memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan,” tutur Simon.      

HUT ke-3 GIO yang mengangkat tema “Indonesia Bangkit: Bersatu, Tumbuh dan Tangguh” ini dihadiri  tokoh nasional, pejabat publik, petinggi TNI dan Polri, ulama, artis, serta para ketua organisasi kemasyarakatan oemuda (OKP). 

HUT GIO ini menarik karena bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 mendatang. Acara dimeriahkan Grup Band Mantra, tari-tari tradisional mengangkat budaya nusantara dari Sanggar Senja.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement