REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) kali ini menjadi ‘ujian’ tersendiri bagi para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Putra/ Putri Al Falah di lingkungan RT 07/ RW 01 Desa Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Bangunan pondok mereka mengalami kerusakan akibat bencana alam angin puting beliung yang menerjang wilayah Desa Kauman Lor pada Kamis (21/10) sore, sekitar pukul 16.00 WIB atau kurang dari sehari menjelang peringatan HSN tahun ini.
Berdasarkan penuturan perangkat desa setempat, Ponpes Al Falah Kauman Lor menjadi salah satu bangunan yang mengalami kerusakan terdampak angin puting beliung, selain bangunan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Miftahun Najihin, kantor Desa Kauman Lor, tempat ibadah serta ratusan rumah warga.
Sekretaris Desa Kauman Lor, Muhammad Masukin yang dikonfirmasi mengungkapkan, bencana angin puting beliung telah mengaibatkan kerusakan terhadap ratusan rumah warga dan sejumlah bangunan fasilitas sosial (fasos). Meski dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun korban luka- luka, bencana angin puting beliung di wilayah Desa Kauman Lor ini telah mengakibatkan kerugian materi karena kerusakan bangunan yang ditimbulkan.
Tercatat sebanyak 111 rumah warga yang ada di lingkungan Desa Kauman Lor mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Genting dan beberapa bagian atap rumah mereka rusak akibat diterjang angin puting beliung.
“Satu rumah warga yang mengalami kerusakan parah milik Setyo Pilih di lingkungan RT 02/ RW 03, akibat atap rumahnya tertimpa pohon kelapa yang tumbang,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon Jumat (22/10).
Fasos lain yang juga terdampak dan mengalami kerusakan --parah hingga sedang-- adalah bangunan Ponpes Al Falah. Atap bangunan kamar santri lantai dua di ponpes Al Falah mengalami kerusakan akibat diterbangkan angina yang bertiup cukup kencang.
Selain itu, bangunan MIS Miftahun Najihin yang genting atap bangunannya juga mengalami kerusakan. “Untuk kerusakan yang ada pada bangunan MIS Miftahun Najihin telah diperbaiki secara gotong royong oleh anggota kepolsian, masyarakat serta sejumlah relawan,” jelasnya.
Masukin juga menambahkan, beberapa tempat ibadah juga mengalami kerusakan ringan, rata- rata gentingnya berserakan dan hancur. Sementara kerusakan yang lumayan parah juga terjadi pada bangunan Balai Desa dan Kantor Desa Kauman Lor.
Akibat dampak yang ditimbulkan tersebut, Pemerintah Desa Kauman Lor berencana memindahkan Sementara kegiatan pelayanan kantor desa, sambil melakukan berbagai perbaikan fisik bangunan. Menurut dia, tidak memungkinkan bagi para perangkat Desa Kauman Lor bekerja dan memberikan pelayanan dari kantor desa. “Sementara untuk gedung Balai Desa kauman Lor, untuk sementara digunakan sebagai posko siaga penenganan bencana ini,” tambah dia.
Di lain pihak, Masukin juga menyampaikan, pascaterjadinya musibah angin puting beliung tersebut, Pemerintah Desa Kauman Lor telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang, Polsek serta Koramil Pabelan guna dilakukan penanganan darurat sejak Kamis malam.
Koordinasi juga dilakukan dengan petugas PLN mengingat angin puting beliung telah mengakibatkan jaringan listrik terganggu akibat sejumlah pohon yang tumbang juga menutup akses jalan serta mengganggu jaringan listrik.
Sepanjang hari Jumat pagi hingga sore, upaya pembersihan dan perbaikan kerusakan masih dilakukan di lokasi. Selain petugas BPBD Kabupaten Semarang, upaya pembersihan dan perbaikan bangunan yang terdampak juga melibatkan unsur TNI/ Polri, relawan peduli bencana serta masyarakat setempat.