Kamis 21 Oct 2021 11:37 WIB

Prodi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI Dukung MBKM

MBKM memotivasi mahasiswa menguasai berbagai ilmu untuk memasuki dunia kerja

Dalam menyukseskan program MBKM, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menginstruksikan kepada semua program studi (prodi) untuk mempersiapkan aktivitas yang berkaitan dengan program tersebut.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Dalam menyukseskan program MBKM, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menginstruksikan kepada semua program studi (prodi) untuk mempersiapkan aktivitas yang berkaitan dengan program tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim. Program tersebut bertujuan untuk memotivasi mahasiswa, agar mampu menguasai berbagai bidang keilmuan untuk memasuki dunia kerja, serta memiliki pengalaman menjadi seorang profesional yang kompeten.

Dalam menyukseskan program MBKM, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menginstruksikan kepada semua program studi (prodi) untuk mempersiapkan aktivitas yang berkaitan dengan program tersebut.

Baca Juga

Salah satunya prodi Sistem Informasi Akuntansi, yang pada tahun 2021 telah mengirimkan beberapa mahasiswa untuk mengikuti program MBKM yaitu magang atau praktik kerja dan studi independen, serta mengirimkan beberapa dosen untuk mengikuti beberapa kegiatan yang berkaitan dengan program MBKM.

Menurut ketua prodi (Kaprodi) Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI, Adi Supriyatna, program yang sudah didaftarkan oleh mahasiswa dan dosen diantaranya magang dan studi independen bersertifikat (MSIB).

“Sedangkan, terdapat mahasiswa prodi Sistem Informasi Akuntansi yang terpilih magang di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),” tutur Adi, Selasa (19/10).

Mahasiswa yang terpilih yaitu Noer Chollifah Hasjim di Biro Humas dengan dosen pembimbing Mari Rahmawati, Rahmadaniya Iswanda di Biro Organisasi & Kepegawaian dengan dosen pembimbing Denny Erica, Sinta Febriani di Biro Pusat Data Informasi Pertahanan Tata Ruang & Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dengan dosen pembimbing Sifa Fauziah.

“Perbedaan yang mendasar antara magang sebelumnya dengan magang pada kurikulum MBKM, pada durasi kegiatannya. Magang pada MBKM terdiri dari total 20 SKS yang mencakup dari beberapa bahan kajian, seperti penyusunan laporan, penyusunan program dan lainnya. Penilaian diberikan pada masing-masing bahan kajian, bukan pada kegiatan magang secara keseluruhan,” terangnya.

Selain itu, prodi Sistem Informasi Akuntansi, Universitas BSI, juga sudah mempersiapkan kurikulum untuk memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti program MBKM serta terus menjalin kerja sama dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA).

“MBKM sudah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga semua pihak-pihak terkait salah satunya perguruan tinggi, wajib melaksanakan program ini. Oleh sebab itu, prodi sangat siap mendukung program MBKM dengan melakukan beberapa terobosan,” pungkasnya.

Ia mengatakan, prodi Sistem Informasi Akuntansi akan terus berupaya meningkatkan kepesertaan, baik dari mahasiswa maupun dosen untuk mengikuti program MBKM melalui pelaksanaan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan lainnya.

“Dari pihak pengelola prodi, kami akan selalu memberikan motivasi dan menjadi fasilitator kepada mahasiswa dan dosen untuk turut serta mendukung dan menyukseskan program MBKM ini,” ujarnya.

Melalui proses pembelajaran, prodi akan selalu melakukan pembaruan terhadap kurikulum yang digunakan, agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan DUDIKA pada saat ini dan masa yang akan datang.

“Kami berharap dengan adanya program MBKM ini, mahasiswa dapat mengembangkan potensi atau keilmuan diberbagai bidang. Sebab, mahasiswa tidak hanya belajar materi perkuliahan saja. Namun mahasiswa dapat belajar hal-hal baru yang dapat memberikan pengalaman berbeda,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, keilmuan dan pengalaman yang mahasiswa peroleh ini, dapat diimplementasikan, sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan diri mereka sendiri.

“Dengan kebijakan ini, kompetensi lulusan akan meningkat, baik keterampilan non teknis maupun teknis. Sehingga lulusan lebih siap dan selaras dengan kebutuhan zaman serta lebih cakap sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian,” tukasnya.

Ia menyampaikan, program pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) dengan jalur yang fleksibel ini, diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement