REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- MFA alias Faris (21 tahun), mahasiswa yang dibanting oleh anggota Polresta Tangerang Brigadir NP--saat aksi unjuk rasa--telah dipulangkan ke rumah pada Sabtu (16/10) usai menjalani perawatan di rumah sakit sejak Kamis (14/10). Saat ini, Faris mengaku, kondisi kesehatannya membaik seiring dengan masa pemulihan yang dijalaninya.
“Secara keseluruhan ada perkembangan, jauh lebih baik,” tutur Faris melalui pesan singkat kepada Republika, Kamis (21/10).
Faris disarankan untuk menjalani masa pemulihan setidaknya selama dua minggu sejak dipulangkan dari rumah sakit. Sembari memanfaatkan waktu pemulihan, mahasiswa UIN Banten tersebut menyebut secara perlahan dirinya juga mulai melakukan kegiatan rutinitasnya.
“Masih masa pemulihan untuk dua minggu ke depan. Diarahkannya begitu, tapi aktivitas mah dikit-dikit udah mulai normal kayak biasanya,” terangnya.
Selama menjalani masa pemulihan, Faris mengatakan, rasa nyeri atau linu pada bagian tubuh yang dirasakannya berangsur menghilang. Kendati demikian, dia mengaku, saat ini masih sering merasakan pusing.
“Kalau nyeri sudah mulai hilang, cuman seringkali tiba-tiba pusing denyut aja. Selebihnya sudah aman,” ujarnya.
Sebelumnya diketahui, Faris dinyatakan sudah boleh pulang ke rumah pada Sabtu (16/10) setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Ciputra, Panongan, Kabupaten Tangerang pada Kamis (14/10) lantaran kondisi kesehatannya mengalami penurunan. Faris masuk rumah sakit satu hari setelah mengalami insiden dibanting oleh Brigadir NP saat unjuk rasa bertepatan dengan HUT Kabupaten Tangerang ke-389 di depan Kantor Bupati Tangerang pada Rabu (13/10).
Dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (16/10) di RS Ciputra Tangerang, Faris mengatakan, kondisi dirinya sudah membaik sehingga diperbolehkan pulang. Dia menyebut, sudah bisa menjalankan aktivitas seperti biasa, meski diakui masih ada rasa linu pada bagian tubuhnya.
“Dibandingkan dengan hari-hari kemarin, hari ini sangat baik banget, sangat ada perkembangan dan rasanya mungkin masih ada sedikit linu juga, tapi selebihnya sudah aman,” ungkapnya.
Koordinator Dokter RS Ciputra Tangerang Andre Satria Gunawan mengatakan, selama di rumah sakit, Faris telah menjalani pemeriksaan yang ditangani oleh dokter spesialis saraf dan dokter ortopedi. Dia menyebut, menurut keterangan dokter yang menanganinya, Faris sudah bisa dipulangkan ke rumah.
“Saya perwakilan dari Ciputra Hospital menyatakan bahwa saudara Faris sudah kita rawat bersama tim medis kita dengan dilakukan segala pemeriksaan medis dari dokter spesialis saraf dan dokter ortopedi sudah bisa dinyatakan pulang,” ujar Andre.
Dia menerangkan, pemeriksaan terhadap Faris meliputi bagian kepala hingga tulang belakang. Yakni dengan melakukan tes CT (computerized tomography) scan dan MRI (magnetic resonance imaging) scan. Namun, Andre menyatakan, tidak bisa mengungkapkan hasil dari tes tersebut kepada publik.
“Pemeriksaannya kita sudah lakukan dari kepala sampai tulang belakang ya. Sudah kita lakukan semuanya. Kalau dari hasil, kita tidak bisa ungkapkan ke publik,” terangnya.
Disinggung terkait ada atau tidaknya efek jangka panjang, Andrea juga tidak menjelaskan secara gamblang. Dia hanya menyebut bahwa hasilnya sejauh ini cukup baik. Faris juga disebut bisa melakukan kontrol kesehatan ke rumah sakit.
“Kita harapkan si tidak (ada efek jangka panjang), kita sudah lakukan semua dari atas sampai bawah, hasilnya sudah lumayan bagus,” ujarnya.