2. Kisah Muhammad Muda Mengenal Senjata di Perang Fijar
JAKARTA -- Sejak muda, Muhammad sudah mengenal seluk-beluk jalan padang pasir yang keras dengan pamannya Abu Talib. Saat muda Muhammad tak hanya mendengar para penyair, ahli-ahli pidato membacakan sajak, sair dan pidato tapi dia kenal bagaimana ia memanggul senjata.
"Ia juga telah mengenal arti memanggul senjata, ketika ia mendampingi paman-pamannya dalam Perang Fijar," tulis Husen Heikal dalam bukunya Sejarah Muhammad.
Dalam perang Fijar itulah di antaranya yang telah menimbulkan dan ada sangkut-pautnya dengan peperangan di kalangan kabilah-kabilah Arab. Dinamakan al-fijar ini karena ia terjadi dalam bulan-bulan suci, pada waktu kabilah-kabilah seharusnya tidak boleh berperang.
"Pada waktu itulah pekan-pekan dagang diadakan di ‘Ukaz, yang terletak antara Ta’if dengan Nakhla dan antara Majanna dengan Dhu’l-Majaz, tidak jauh dari ‘Arafat," katanya.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bursa Calon Kepala BIN Beredar, Pengamat Sebut Kriterianya
JAKARTA -- Perombakan kabinet Pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin yang kembali mencuat menimbulkan sejumlah spekulasi pos mana saja yang akan diubah. Salah satu yang dikabarkan akan terkena perombakan adalah posisi kepala Badan Intelejen Negara (BIN) atau KaBIN.
Pengamat politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam buka suara terhadap isu tersebut. Menurut dia, penentuan kriteria yang layak untuk menjadi calon kandidat kepala BIN memang harus berbasis kepada kapasitas, terutama kapasitas di bidang intelejen.
“Siapa yang layak untuk duduk jadi Kepala BIN saya kira basisnya adalah basis kapasitas. Kemampuan dalam mengolah data, mencari data, dan memvalidasi data, sehingga data itu bisa digunakan sebagai basis pijakan pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan,” kata Arif, Selasa (19/10) siang.
Empat nama dikabarkan menjadi kandidat kuat mengisi pos kepala BIN. Selain Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, terdapat nama Kepala Badan Intelejen Strategis (Kabais) Letjen TNI Joni Supriyanto, mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Doni Monardo dan Mayjen TNI (Purn) Hartomo. Keseluruhan nama ini dianggap memenuhi kriteria yang layak untuk menjadi KaBIN.
Baca berita selengkapnya di sini.