REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Target pemerintah untuk mengurangi kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada 2024 salah satunya dilakukan melalui penyediaan listrik sebagai kebutuhan dasar untuk masyarakat miskin. Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Maruf Amin pun mengapresiasi PT PLN (Persero) yang dapat menjalankan program Listrik Desa dengan optimal.
Dalam rapat koordinasi (rakor) di Kantor Gubernur Maluku Maruf Amin menuturkan, penyediaan listrik untuk masyarakat miskin yang dilakukan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik untuk Masyarakat Miskin merupakan program penting. Mengingat salah satu penyebab kemiskinan dan ketimpangan adalah tidak adanya akses terhadap infrastruktur dasar, berupa listrik, air bersih dan sanitasi.
"Pengentasan kemiskinan ekstrem ini, sesuai dengan program yang sudah ada. Ini sudah dikoordinasikan dengan daerah, penanggulangan ini terdiri dari anggaran pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota," ujarnya.
Melihat showcase penyediaan listrik untuk masyarakat miskin yang dilakukan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik untuk Masyarakat Miskin di Maluku, Maruf pun mengapresiasi PLN. Dia juga optimistis program ini dapat menggerakkan perekonomian warga, sehingga kesejahteraan warga Provinsi Maluku semakin meningkat.
“Semoga setelah dapat listrik (dengan penyambungan) gratis, anak-anak belajar dengan nyaman, suasana di rumah juga bisa beraktivitas dengan lancar di malam hari,” ucapnya.
Program Listrik Desa merupakan satu dari sekian program pengentasan kemiskinan ekstrem di daerah prioritas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku juga memiliki beberapa program lain untuk mengoptimalkan program pengentasan kemiskinan ekstrem, yaitu program bantuan sosial (bansos) dan pemberdayaan masyarakat.
Program Listrik Desa di lima kabupaten prioritas di Provinsi Maluku, yakni Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Maluku Barat Daya, dilakukan PLN dengan menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Khusus untuk Kabupaten Maluku Tengah, program penyediaan listrik bagi masyarakat miskin ekstrem diberikan ke rumah tangga di wilayah tanpa listrik PLN (off grid), maupun wilayah tersedia listrik PLN (on grid).
General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Adams Yogasara menuturkan, PLN sudah menyalurkan listrik ke 17 desa terluar, tertinggal dan terdepan (3T) yang berada di Kabupaten Maluku Tengah, dengan anggaran sebesar Rp 18,07 miliar.
“Desa yang telah dialiri listrik di 2021 mencapai 192 desa, dari 196 desa di Kabupaten Maluku Tengah. Semoga program Listrik Desa ini, mendorong tingkat kesejahteraan warga dan lebih produktif lagi,” katanya.
Salah satu penerima manfaat bantuan Program Penyambungan Listrik untuk Keluarga Kurang Mampu di Dusun Toisapu Desa Hutumuri Kota Ambon adalah Ilyas Pattiasina.
Ilyas yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan ini, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, Gubernur Maluku dan PT PLN (Persero), atas bantuan penyambungan listrik ke rumahnya.
“Terima kasih karena sudah menerima aspirasi kami, masyarakat kurang mampu di desa. Sehingga kami mendapatkan bantuan (penyambungan) listrik. Saya sangat senang, rumah kami jadi terang, anak-anak kami belajar dengan baik juga,” ujarnya.
Program Listrik Desa merupakan salah satu langkah PLN untuk mewujudkan Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Maluku.
Melalui program ini PLN berkomitmen meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan arahan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada 2021.