Senin 18 Oct 2021 06:38 WIB

Tantangan di Sisa Masa Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Salah satunya, infrastruktur terus menjadi pekerjaan yang perlu dituntaskan. 

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan.
Foto: dok istimewa
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo, mengapresiasi sejumlah capaian yang telah diraih pada dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun demikian, dia menilai, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan oleh Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Pertama, tentu proses penyelesaian target infrastruktur baik connecting Indonesia, kemudian pembangunan waduk dan pembangunan prioritas lain dari sisi infrastruktur terus menjadi pekerjaan yang perlu dituntaskan oleh Presiden Jokowi," kata Rahmad kepada Republika, Ahad (17/10).

Selanjutnya persoalan stunting. Menurutnya, persoalan stunting menjadi tantangan yang harus dituntaskan Jokowi-Ma'ruf.

"Tantangan berikutnya penuntasan stunting atau pengurangan stunting, ya saya kira karena ada pandemi pasti sedikit banyak berdampak," ujarnya.

Rahmad juga mengatakan, pandemi menyebabkan angka kemiskinan di Indonesia bertambah. Sementara kemiskinan berkorelasi erat dengan stunting 

"Sehingga ketika saudara kita, anak-anak kita yang mengalami atau berproses untuk nikah kemudian terjadi proses PHK, kemudian punya momongan lalu proses kesejahteraan terganggu, sehingga untuk proses pemenuhan gizi juga agak terganggu. Ini juga menambah beban kerja tiga tahun ke depan," ujarnya.

Dia berharap, pemerintah bisa menyelesaikan persoalan stunting di sisa tiga tahun masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Terakhir tantangan yang harus dijawab oleh Jokowi-Ma'ruf yaitu menyelesaikan polarisasi di masyarakat. 

Menurutnya, bangsa yang berbeda yang beragam, berbeda pandangan politik yang hasil pemilu kemarin, itu masih banyak dan berdampak sekarang. Ini, kata dia, menjadi program dari Jokowi bagaimana untuk menyatukan kembali kita untuk satu ke-Indonesia-an dengan Pancasila-nya ini. 

"Sehingga, isu-isu yang kontraproduktif memecah belah bangsa harus bagaimana kita kendalikan harus kita meminimalkan," ungkapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement