REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit meninjau langsung gelaran serbuan vaksinasi merdeka yang digelar di Lapangan Thor, Jalan Padmosusastro, Surabaya, Jumat (15/10). Panglima Hadi mengatakan, vaksinasi kali ini juga dilakukan di 34 Polres dan Kodim di Jawa Timur dengan target 26 ribu dosis vaksin.
Sasarannya adalah masyarakat rentan, lanjut usia, anak-anak di atas usia 12 tahun, dan para difabel. “Vaksinasi terbukti mampu melindungi masyarakat dari perburukan akibat terpapar Covid-19. Oleh sebab itu, akselerasi harus terus kita lakukan baik di wilayah yang capaiannya sudah tinggi termasuk di wilayah aglomerasi,” kata Hadi.
Sementara, Kapolri Listyo berharap, target 70 persen masyarakat Indonesia mendapat vaksinasi Covid-19 bisa tercapai agar cepat tercipta kekebalan komunal. “Kami harap bisa mencapai 70 persen. Apalagi sejauh ini Level PPKM di Jatim juga semakin mengalami penurunan,” kata Listyo.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, vaksinasi di Lapangan Thor ditargetkan mencapai 40 ribu dosis yang menyasar kalangan pelajar dan lansia. Khusus untuk vaksinasi lansia dilakukan melalui mobil vaksin.
Eri menjelaskan, hingga saat ini vaksinasi untuk kalangan pelajar sudah mencapai 80 persen untuk dosis pertama dan 50 persen untuk dosis kedua. Sedangkan vaksinasi bagi lansia saat ini sudah mencapai 92 persen dosis pertama dan 80 persen untuk dosis keduanya.
Eri menjelaskan, vaksinasi Covid-19 di wilayah aglomerasi agar Surabaya Raya segera masuk PPKM Level 1. Surabaya mengirimkan 32 mobil vaksin ke wilayah aglomerasi, termasuk 22 mobil di antaranya merupakan inovasi dari Kapolrestabes Surabaya.
“Itu kami berikan enam unit ke Danrem sebagai motornya mau digerakkan ke mana saja nantinya. Mobil vaksinasi dari Polrestabes pun dikirim ke Bangkalan. Kami berharap pekan depan atau akhir bulan Oktober bisa mencapai 40 persen di Bangkalan, sehingga nantinya aglomerasi kita bisa turun ke Level 2 atau bahkan Level 1," ujarnya.