Kamis 14 Oct 2021 16:09 WIB

Kembali Dibukanya Ngurah Rai dan Pesan Jokowi untuk Bali

Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali dibuka untuk melayani penerbangan internasional.

Suasana lengang area Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (14/10/2021). Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan
Foto:

Pembukaan kembali Bali untuk wisatawan mancanegara tak terlepas dari semakin terkendalinya kondisi pandemi di sana. Berdasarkan data peta risiko yang dikeluarkan Satgas Nasional pada 12 Oktober 2021, sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali sudah termasuk zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19.

"Mari kita semua senantiasa menjaga tren kondisi yang sudah membaik ini agar terus kondusif dengan tetap disiplin terhadap protokol kesehatan dan jangan takut mengikuti vaksinasi Covid-19 bagi yang belum," ucap  Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Kamis (14/10).

Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melaporkan, hingga Rabu (13/10) capaian vaksinasi Covid-19 di daerah itu untuk dosis pertama telah menyasar 3.374.230 orang atau 99,09 persen dari target yang ditetapkan.

"Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok ditargetkan menyasar 3.405.130 orang," kata Rentin.

Sementara itu, masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua sampai 13 Oktober 2021 sudah mencapai 2.838.197 orang (83,35 persen). Dari sembilan kabupaten/kota di Bali, tercatat capaian vaksinasi Covid-19 tertinggi dicapai oleh Kota Denpasar, yakni 141,6 persen untuk dosis pertama dan 112,9 persen untuk capaian vaksinasi tahap kedua.

Rentin menambahkan, untuk kasus aktif atau pasien Covid-19 yang sedang dalam perawatan hingga saat ini sebanyak 613 orang. "Dari 613 orang tersebut, 175 orang (28,55 persen) dirawat di RS rujukan, 293 orang (47,80 persen) dirawat di tempat isolasi terpusat dan 145 orang (23,65 persen) menjalani isolasi mandiri," kata Rentin.

Penanganan Covid-19 di Bali mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran berhasil menurunkan kasus aktifnya hingga 95 persen dari puncak kasus. Apresiasi itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar, Jumat (8/10) pekan lalu.

"Jadi pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama, terus tekan. Ini betul-betul harus ada konsistensi," ucap Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana.

Presiden juga mengingatkan para bupati, wali kota, Kapolres, hingga Dandim agar memperhatikan beberapa hal terkait penanganan Covid-19, seperti tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR).

"Ini BOR, standar WHO di bawah 60 (persen), kita sudah berada di angka-angka ini: Karangasem, Bangli, Buleleng, Kota Denpasar, Gianyar, Jembrana, Badung, Klungkung, Tabanan, semuanya saya kira pada posisi baik," tambahnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar ketersediaan obat dan oksigen diperhatikan dengan detail. Upaya ini perlu dilakukan agar saat terjadi kekurangan dapat segera diketahui dan segera ditangani sehingga tidak terjadi keterlambatan di lapangan.

"Begitu ada yang merah langsung kita kejar supaya tidak terlambat," kata dia.

Jokowi juga mengapresiasi capaian vaksinasi di Bali yang telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua.

"Secara umum sudah 80 persen, saya kira sudah sangat tinggi. Jadi saya minta untuk lansianya saja agar dikejar, dinaikkan," ucapnya.

 

photo
Bali dibuka kembali untuk wisatawan asing 14 Oktober 2021. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement