REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I dan Monumen Tri Matra, bertempat di Pulau Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Selasa (12/10).
Dalam kesempatan itu, Hadi juga sekaligus meresmikan Markas Kogabwilhan II di Penajam Paser, Kalimantan Timur, dan Markas Kogabwilhan III di Timika, Papua.
Hadi mengatakan, pemilihan lokasi pembangunan ketiga Markas Kogabwilhan itu telah direncanakan secara matang dengan mempertimbangkan berbagai faktor. "Salah satunya, korelasinya dengan program pembangunan yang dicanangkan Pemerintah untuk membangun Indonesia,” kata Hadi dalam keterangan tertulis resminya di Jakarta, Selasa (12/10).
Hadi menyampaikan, pembentukan Kogabwilhan merupakan representasi konsep interoperabilitas TNI dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang dinamis. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan kedepan yang semakin kompleks.
“Kogabwilhan menjadi manifestasi keterpaduan kekuatan dan kemampuan TNI sebagai alat pertahanan negara dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman yang semakin beragam,” jelas dia.
Menurut Hadi, sejak dibentuk pada tanggal 27 September 2019 yang lalu, Kogabwilhan telah berfungsi secara aktif menjadi Komando Utama Operasi (Kotamaops) TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang di wilayah tanggung jawabnya masing-masing.
Ia menyebut, konsep Indonesia sentris menjadi salah satu pertimbangan strategis, disamping perhitungan taktis untuk meningkatkan daya tangkal, mempercepat waktu reaksi serta memperpendek rantai komando dan logistik di saat krisis.
“Untuk itu, kehadiran Markas Kogabwilhan I di Tanjung Pinang Kepri, Markas Kogabwilhan II di Penajam Paser Kaltim, dan Markas Kogabwilhan III di Timika Papua menjadi bentuk kehadiran negara untuk melindungi integritas dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keselamatan segenap bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menuturkan, pembangunan Markas Kogabwilhan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Papua, bahkan masyarakat yang telah menghibahkan tanahnya. “Saya ucapkan terima kasih Kepada Gubernur Kepri dan Bapak Subhan Hartono di Tanjung Pinang, Bapak Panot Charoensuk di Penajam Paser dan Bapak Philipus Monaweyauw di Timika yang telah menghibahkan tanahnya,” ucap dia.
“Dukungan bapak-bapak kepada TNI merupakan wujud kecintaan kepada bangsa dan negara serta TNI pada khususnya, yang menjadi cerminan semangat patriotisme untuk ikut serta dalam mewujudkan pertahanan negara yang kuat dan disegani. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungannya,” imbuhnya.
Hadi pun berharap, setelah diresmikan, maka kegiatan operasional dapat segera dilakukan. Hal ini seiring dengan penyelesaian pembangunan mess di setiap Markas Kogabwilhan.
“Dibangunnya mess untuk personel bisa digunakan sebagai tempat tinggal di dekat Markas Kogabwilhan dan kegiatan operasi dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai Monumen Tri Matra, Hadi menjelaskan, monumen ini sebagai simbol keterpaduan tiga Matra TNI, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Ia yakin bahwa konsep tri matra terpadu hanya dapat terwujud dengan memperkokoh interoperabilitas ketiga angkatan untuk merespon berbagai ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara.
“Saya yakin, kehadiran Markas Kogabwilhan dan Monumen Tri Matra ini akan memperkuat komitmen tersebut dan memberikan banyak manfaat bagi kita semua, khususnya bagi seluruh Perwira dan prajurit di lingkungan Kogabwilhan I, II dan III,” ungkap Panglima TNI.