REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Irjen Napoleon Bonaparte mengaku tidak pernah meminta agar M. Kace meminta maaf kepadanya. Permintaan maaf yang disampaikan M Kace kepada Napoleon Bonaparte dilakukan tanpa ada ancaman maupun tekanan.
Dalam pernyataan persnya Napoleon yang membantah tudingan bahwa permintaan maaf M. Kace dilakukan karena ada tekanan. “Saya tidak pernah menyuruh apalagi memaksa Kace untuk membuat surat apapun,” kata Irjen Napoleon Bonaparte, Selasa (12/10).
Menurut Napoleon, akhir-akhir ini terjadi kesimpangsiuran informasi akibat pernyataan orang-orang tertentu yang kurang amanah dalam menjalankan tugas dan perannya. Maka, dia menyarankan kepada pemangku kepentingan untuk menjalankan tugasnya mencari kebenaran melalui bukti-bukti, bukan dengan melakukan kebohongan kepada publik melalui pernyataan yang menyesatkan.
Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut permintaan maaf Kace terhadap Napoleon itu dilakukan karena dia tak ingin lagi dipukuli oleh jenderal bintang dua tersebut.
Napoleon mengungkapkan, Kace membuah 3 buah surat yang ditandatanganinya. ketiga surat tersebut diserahkannya kepada petugas jaga tahanan Rutan Bareskim pada Senin (6/9) pagi. Selanjutnya dua petugas jaga dari bagian Tahiti Bareskrim mendatangi Kace di kamar selnya untuk mengkonfirmasikan kebenaran surat-surat tersebut.
Selanjutnya Napoleon mengatakan, setelah ketiga surat itu dinyatakan benar oleh Kace, maka petugas dari bagian Tahiti Bareskrim menyerahkan surat tersebut kepada Direktur Tipidum Bareskrim Mabes Polri.”Diterima oleh Ibu Ida (diberi stempel tandaterima), pada tanggal 6 September 2021,” ujarnya.