Lalu, pada 2023, rehabilitasi mangrove ditargetkan dilakukan terhadap lahan seluas 199.675 hektare. Setahun berikutnya, yakni tahun 2024, rehabilitasi mangrove dilakukan di lahan seluas 142.625 hektare. Selama proses tanam-menanam, kegiatan lainnya juga turut dilakukan, seperti penguatan basis perencanaan, koordinasi, pembentukan kelompok-kelompok masyarakat, penguatan organisasi kerja, dan sebagainya.
"Diharapkan pada tahun 2024 ini integrasi rehabilitasi mangrove dalam pengelolaan hutan dan lahan telah tuntas dilaksanakan," ujar Satyawan.
Untuk progres rehabilitasi mangrove di tahun 2021 ini ditargetkan akan selesai pada akhir November mendatang. Saat ini, progres fisik, yang berarti tanam-menanam, sudah berjalan mencapai 89 persen. Kepala BRGM, Hartono, berharap hasil rehabilitasi mangrove pada 2021 ini dapat menjadi titik awal pulihnya mangrove beserta ekosistemnya ke depan.
"Saat ini progres fisik sudah mencapai 89 persen. Mudah-mudahan hasil rehabilitasi yang kita laksanakan tahun 2021 ini menjadi titik awal bagi pulihnya mangrove dan ekosistemnya yang sangat penting bagi kita semua," jelas dia.
Baca juga : Jokowi Groundbreaking Smelter Freeport Bersama Erick Thohir