REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid-19, masih berdampak ke sektor ekonomi dalam beberapa waktu belakangan ini. Menurut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar, Atalia Praratya Kamil, sepanjang 2021 sedikitnya 7.000 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Barat (Jabar) terdampak pandemi.
Menurut Atalia, jumlah pelaku ekraf yang terdampak pandemi tersebut sudah turun dibandingkan 2020. Karena, tahun lalu sebanyak 14 ribu pelaku ekraf terdampak pandemi Covid-19. Data, tersebut adalah yang tercatat per 9 Agustus 2021.
"Untuk seluruh UMKM, berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, jumlah yang terdampak selama pandemi sebanyak 58.263 unit. Data asosiasi UMKM Indonesia menyebutkan, rata-rata kerugian UMKM mencapai 80 persen," ujar Atalia dalam Peluncuran Tokopedia Festival Fashion Lokal Jawa Barat melalui YouTube, Senin (10/11).
Atalia mengatakan, kondisi itu terjadi karena mereka kesulitan untuk memasarkan produk. Sebab, sebagian besar UMKM Indonesia, termasuk di Jabar, masih mengandalkan cara pemasaran tradisional, melalui toko fisik dan sejumlah pertemuan.
Pandemi mengajarkan bagaimana UMKM harus beradaptasi dengan kondisi yang ada. "Mereka yang mampu beradaptasilah yang akan mampu bertahan, bahkan membukukan peningkatan kinerja," kata dia.
Apalagi, kata dia, gaya hidup masyarakat juga sudah berubah. Saat ini, banyak masyarakat yang sudah mulai memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, UMKM juga harus berubah, dengan mengadopsi teknologi digital.