Ahad 10 Oct 2021 04:49 WIB

Susi Singgung Kebijakan Pengelolaan Laut Terlalu Longgar

Susi Pudjiastuti menjadi pembicara di pelatihan KBPF yang diikuti 100 pemimpin muda.

Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti.
Foto: Istimewa
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti memberi pesan khusus di pelatihan kepemimpinan Kader Bangsa Fellowship Program (KBPF) Angkatan 9. Pelatihan tersebut digelar secara daring di Jakarta pada 4-8 Oktober 2021, dan diikuti 100 anak muda.

Susi berpesan agar para pemimpin muda dapat belajar dan berbuat lebih baik lagi dari generasi kepemimpinan sebelumnya dalam membangun Indonesia yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan. Susi meminta anak muda untuk lebih peduli, cerdas, dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya alam (SDM).

Dengan begitu, SDM yang dikelola bisa memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia. "Para pemimpin muda harus komitmen menjaga sumber daya alam Indonesia, termasuk laut dan perairan nasional melalui eksplorasi dan eksploitasi yang terukur dan sustainable," kata Susi dalam acara yang diikuti pemuda dari Aceh sampai Papua tersebut.

Pemilik maskapai Susi Air tersebut menilai, kebijakan pengelolaan laut saat ini, terlalu longgar. Susi berharap, ada perubahan kebijakan sehingga nelayan dan rakyat Indonesia bisa mendapatkan ikan dan memanfaatkan perairan nasional sesuai kebutuhan rakyat dan kepentingan nasional.

"Kita para anak muda yang peduli dan memiliki rasa determination untuk memastikan pembangunan keberlangsungan dapat berlangsung. Laut kita itu harus kita jaga karena laut adalah sumber protein paling murah dan bergizi bagi anak bangsa," ujarnya.

Sekolah KBFP adalah program eksklusif pertemuan dan pelatihan yang diikuti pemimpin muda dari Aceh sampai Papua. Adapun para pembicara utama merupakan tokoh pemerintahan, wirausaha, dan masyarakat sipil. KBFP dilaksanakan secara reguler sejak 2011 untuk memperkuat kapasitas, integritas, serta loyalitas kebangsaan para pemimpin muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement