REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hadir menjadi salah satu pemateri dalam workshop yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam forum tersebut, ia mengungkapkan akan bergabung dengan partai politik jika dirinya melenggang ke kontestasi nasional.
"Saya hadir ke sini, Pak Zul menyaksikan, ada Pak Sekjen, saya sudah diperintah ibu saya untuk memilih partai jadi saya sedang di istiqarah," ujar Ridwan di Nusa Dua, Bali, yang dipantau secara daring, Selasa (5/10).
Namun, ia mengatakan bahwa keputusan tersebut dirasa masih sangat jauh, termasuk peluang untuk bergabung dengan PAN. Ia mengaku tengah fokus dalam posisinya sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Saya sedang di istiqarah selama setahun, siapa tahu dengan aura yang positif ini ada perjodohan-perjodohan, yang pasti saya akan putuskan," ujar Ridwan.
Terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia mengaku sangat terbuka terkait hal tersebut. Termasuk juga peluangnya berkoalisi dengan PAN. "Jadi 2024 di mana takdir saya jemput tidak jadi tidak masalah, tapi kalau ada sebuah pintu terbuka misalnya dari partai PAN saya bismillah," ujar Ridwan.
Namun jika dirinya tak terlibat dalam Pilpres 2024, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab menjadi pemimpin menurutnya memiliki dua makna, pertama adalah bermanfaat. "Buat saya kepemimpinan harus bermanfaat, buat apa jadi gubernur kalau tidak ada perubahan," ujar Ridwan.
Kedua, menjadi pemimpin harus diniatkan sebagai bentuk ibadah. Hal tersebutlah yang menjadi prinsipnya sejak menjadi Wali Kota Bandung selama dua periode hingga Gubernur Jawa Barat saat ini."Jadi pertanyaan 2024, itu jawabannya ketika takdir datang membuka pintunya saya orangnya fighter, Pak Zul," ujar Ridwan.