Selasa 05 Oct 2021 19:35 WIB

Satgas Covid-19 Papua Konfirmasi 29 Kasus Positif di PON

Seluruh pasien yang terkonfirmasi positif Covid saat PON Papua tertular varian delta.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Agus raharjo
Warga tertahan di pintu masuk akibat pembatasan jumlah penonton saat pertandingan bola voli Indoor Putra antara Papu lawan Papua di GOR Voli Indoor Koya Kosa, Kota Jayapura, Papua Senin (4/10). PON XX Papua digelar pada masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, pembatasan jumlah penonton, serta menjaga jarak di setiap arena. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga tertahan di pintu masuk akibat pembatasan jumlah penonton saat pertandingan bola voli Indoor Putra antara Papu lawan Papua di GOR Voli Indoor Koya Kosa, Kota Jayapura, Papua Senin (4/10). PON XX Papua digelar pada masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, pembatasan jumlah penonton, serta menjaga jarak di setiap arena. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua, dr Silwanus Sumule mengonfirmasi 29 kasus positif Covid-19 muncul di Pekan Olahraga Nasional XX Papua, per Selasa (5/10) malam WIB. "Data yang kami kumpulkan hingga pukul 20.00 WIT (18.00 WIB) terdapat 29 kasus (positif Covid-19)," kata Silwanus dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/10) malam.

Ia mengatakan, dari 29 kasus positif Covid-19 itu, terdiri dari gabungan atlet, ofisial, dan panitia. Hingga saat ini, satu orang sudah dinyatakan sembuh dan 28 sisanya masih dalam perawatan medis. Berdasarkan uji laboratorium, seluruh suspek tertular varian delta.

"Dari 29 kasus itu ada di Timika 13 orang, Kabupaten Jayapura tujuh orang, Kota Jayapura enam orang, dan Kabupaten Merauke tiga orang. Semuanya (varian) delta, tidak ada varian lain," ujarnya.

Bagi suspek yang masih menjalani perawatan, kata dia, sedang ditangani di rumah sakit yang bekerja sama dengan Panitia Besar (PB) PON. Mereka dikabarkan positif Covid-19 tanpa gejala hingga bergejala ringan. "Mereka yang tertular seluruhnya sudah divaksin dua dosis. Saya kira ini berkolerasi oleh karena itu mereka tidak bergejala dan bergejala ringan," ucapnya.

Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional menyoroti Provinsi Papua dan Aceh yang pada pekan ini masuk dalam lima besar kasus kematian dan kasus aktif tertinggi. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masih tingginya jumlah kasus kematian dan aktif di provinsi tersebut juga sejalan dengan kondisi BOR atau keterisian tempat tidur yang juga masih tinggi di provinsi itu.

“Papua dan Aceh sama-sama masuk ke dalam lima besar kematian dan kasus aktif tertinggi pekan ini. Nyatanya juga masuk ke dalam lima besar BOR tertinggi dengan Papua sebesar 20,52 persen dan Aceh 14,27 persen,” jelas Wiku saat konferensi pers, Selasa (5/10).

Pada kasus kematian, Satgas mencatat terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi di minggu ini, yakni Jawa Tengah sebanyak 100 kasus, Jawa Timur sebanyak 81 kasus, Aceh sebanyak 63 kasus, Papua sebanyak 44 kasus, dan Bali sebanyak 41 kasus.

Sedangkan pada kasus aktifnya, lima provinsi dengan kasus tertinggi yakni Kalimantan Utara sebesar 8,83 persen, Papua sebesar 5,33 persen, Aceh sebesar 4 persen, Kalimantan Tengah sebesar 3,08 persen, dan Lampung sebesar 2,63 persen. Sementara pada angka BOR tertinggi, selain Papua dan Aceh, juga masih terdapat DIY dengan angka sebesar 15,18 persen, Bali sebesar 11,28 persen, dan NTT sebesar 11,44 persen.

“Meskipun angka BOR ini terbilang rendah, namun jika dibandingkan dengan angka BOR nasional yang hanya 6,34 persen dan bahkan sebagian besar provinsi di bawah 10 persen, maka perlu perhatian bagi lima provinsi ini untuk segera menurunkan BOR-nya di wilayahnya masing-masing,” ujar Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement