Selasa 05 Oct 2021 10:43 WIB

Bisnis Berkelanjutan Bagi Perempuan Pelaku UMKM

Yang dibutuhkan tak hanya produk yang bagus tetapi bagaimana perusahaan berperilaku

Perajin membatik pada kain katun. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Perajin membatik pada kain katun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danone-Aqua menghadirkan platform edukasi untuk pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UMKM) khususnya bagi perempuan di Indonesia. Platform ini dikemas dalam program Business for Good Class Series yang dihelat baru-baru ini dengan peserta lebih dari 1.200 orang.

VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan membangun bisnis berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi ekspektasi konsumen saat ini. Pada 20 tahun lalu konsumen lebih melihat pada product quality dan services quality. "Tetapi kalau kita lihat tren ke depan, yang dibutuhkan tidak hanya produk yang bagus tetapi bagaimana perusahaan itu berperilaku, beroperasi, dan lain sebagainya," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/10).

Konsumen ingin tahu siapa (yang bekerja) behind the brand, apa yang dia lakukan, bagaimana dia berbuat baik, dan sebagainya. "Kami percaya bahwa terdapat keterkaitan antara kesehatan masyarakat dan lingkungan, untuk itu kami berupaya menjaga keduanya melalui operasional bisnis kami," ujar Vera lagi.

Business for Good Class Series merupakan program yang mengajak para pelaku usaha khususnya wanita berkumpul untuk saling berbagi pengalaman dalam mengembangkan bisnis yang berdampak secara ekonomi. Juga memberikan manfaat berkelanjutan bagi lingkungan dan sosial termasuk pengenalan akan sertifikasi B Corporation bagi para pelaku bisnis. 

B Corporations merupakan istilah yang digunakan untuk perusahaan yang sudah mendapatkan sertifikasi dari organisasi nonprofit B Lab. Dikarenakan sudah memenuhi standar perusahaan yang sangat tinggi terkait dengan operasional perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, hubungan dengan pemerintah, dampak untuk lingkungan dan masyarakat, juga hubungan dengan konsumen. 

Acara ini mengangkat kategori keberlanjutan berdasarkan konsep Triple Bottom Line yakni keberlanjutan pada profit, lingkungan dan sosial. Setidaknya ada tiga belas pembicara yang turut meramaikan program ini. Beberapa di antaranya merupakan pelaku bisnis berkelanjutan dari berbagai bidang

Co-founder dan COO Tinkerlust, Aliya Amitra Tjakraamidjaja, menyatakan kontribusi bisnis bagi lingkungan dan sosial juga menjadi salah satu misi dari Tinkerlust. "Dengan menyediakan platform jual-beli produk fashion secondhand, Tinkerlust ingin mengajak dan mengubah pola berbelanja fashion masyarakat Indonesia agar lebih sustainable," kata Aliya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement