“Bantuan ini merupakan dana DAK Tahun 2021 untuk Kota Pariaman. Melihat situasi nelayan dengan alat tangkap yang sudah tidak layak, kita lakukan gerak cepat dan menjemput bantuan tersebut hingga ke Kementerian dan alhamdulillah berhasil sehingga sekarang nelayan sudah bisa melaut kembali dengan peralatan yang telah diberikan, “ kata Genius, Senin (4/10).

Bantuan sebesar Rp 900 juta terdiri dari 12 paket dan diberikan kepada tujuh kelompok nelayan. Satu paket bantuan terdiri dari Kapal penangkap ikan, mesin dengan kecepatan 15 PK, alat tangkap berupa pancing, jaket pelampung, jangkar dan fishbox.

“Sekarang baru 12 paket. Bagi yang belum mendapatkan bantuan ini, kita akan usahakan kembali meminta bantuan pada Kementerian. Semoga saja akan ada DAK Tahun 2022 untuk Kota Pariaman," ucap Genius.

Sektor perikanan menjadi salah satu sektor utama bagi masyarakat pinggir pantai di Kota Pariaman untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Kota Pariaman menurut Genius memiliki potensi kelautan yang besar sehingga nelayan di Kota Pariaman mampu menghasilkan ikan yang segar dan bagus.

Ia berharap dengan adanya bantuan ini, dapat meningkatkan kemampuan nelayan dalam menangkap ikan, meningkatkan mutu hasil tangkapan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan, dan mampu meningkatkan daya saing dalam pemanfaatan sumber daya ikan.

Kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan tersebut adalah kelompok nelayan Cahaya Sinar Laut Desa Taluak 1 paket, kelompok nelayan Do’a  Mande Desa Marunggi 2 paket, Sumbar Riau Desa Talauk 2 paket, kelompok nelayan Paus Sejati Desa Talauk 3 paket, Fajar Jaya Desa Taluak 2 paket, Perhimpunan Nelayan Sejahtera Desa Marunggi  1 paket dan kelompok nelayan Tuah Basamo Desa Pasir Sunur sebanyak 1 Paket.

"Jangan sampai bantuan ini berpindah tangan kepada yang lain atau dijual karena apabila kita mendapat kabar bantuan tersbut dijual, kelompok nelayan tersebut tidak akan diberi bantuan lagi," ucap Genius.