Ahad 03 Oct 2021 09:07 WIB

PON Diharap Perkukuh Rasa Persatuan dan Nasionalisme

Olahraga jadi salah satu sarana tumbuhkan dan bangun nasionalisme bangsa.

Suasana Upacara Pembukaan PON XX Papua di stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Papua, Sabtu (2/10). Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi membuka gelaran PON Papua yang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 mendatang. PON Papua mempertandingkan 56 cabang olahraga dengan diikuti sebanyak 6.442 atlet. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana Upacara Pembukaan PON XX Papua di stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Papua, Sabtu (2/10). Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi membuka gelaran PON Papua yang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 mendatang. PON Papua mempertandingkan 56 cabang olahraga dengan diikuti sebanyak 6.442 atlet. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap penyelenggaraan PON XX Papua mulai 2-15 Oktober 2021 akan makin memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan, serta menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan dan rasa nasionalisme di setiap diri anak bangsa. "Terdapat hubungan simbiosis mutualisme antara olahraga dan nasionalisme," kata Bambang Soesatyo usai menghadiri Pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Sabtu (2/10) malam.

Menurut Bamsoet, sapaan akrabnya, di satu sisi, olahraga menjadi salah satu sarana untuk menumbuhkan dan membangun nasionalisme bangsa. Di sisi lain, lanjut dia, jiwa dan semangat nasionalisme yang ditanamkan untuk memotivasi para atlet telah berperan penting dalam memajukan prestasi olahraga.

Baca Juga

Menurut dia, nilai-nilai keutamaan dalam olahraga, seperti kegigihan semangat juang, sportivitas, kejujuran dalam berkompetisi, serta kerelaan berkorban demi tujuan yang lebih besar dan lebih mulia adalah contoh nilai-nilai dalam olahraga yang selaras dan masih satu tarikan napas dengan nasionalisme. "Olahraga adalah media yang dapat mempersatukan keberagaman," kata Bamsoet, dikutip dari siaran pers, Ahad (3/10).

Ketika atlet nasional bertanding di kancah internasional maka semua anak bangsa satu suara dan satu hati sebagai pendukung tim Indonesia. Beragam perbedaan yang dimiliki, mulai dari perbedaan pandangan politik, latar belakang identitas budaya, kehidupan sosial, dan ekonomi tidak lagi menjadi sekat pembeda.

"Semua bersatu mendukung para atlet Indonesia yang berlaga untuk mengharumkan nama bangsa dan negara," kata Bamsoet.

Ia pun mengapresiasi peran pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dalam membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga secara nasional. "Penyelenggaran PON XX Papua bukti keberpihakan pemerintah untuk memprioritaskan pemerataan pembangunan di daerah, khususnya peningkatan pembangunan infrastruktur di daerah luar Jawa," kata Bamsoet.

Kebijakan pemerintah memberikan beasiswa pendidikan bagi atlet berprestasi dari segenap penjuru Nusantara, menurut dia, adalah contoh lain upaya pemerintah yang patut diapresiasi dan didukung bersama. "Kita tentunya berharap makin banyak lagi aktivitas dan event olahraga yang dapat diintegrasikan dan dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan yang dapat tumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme," kata Bamsoet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement