REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan Bandara Mopah, Merauke, Papua, telah selesai dilakukan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencananya bandara tersebut akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo hari ini (3/10).
Budi menuturkan, pengembangan bandara juga merupakan bentuk dukungan Kemenhub dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 dan dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua. "Kami harap Bandara Mopah ini dapat melayani para atlet dan tim official PON dan Peparnas dengan baik,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (2/10).
Bandara Mopah Merauke merupakan salah satu bandara yang disiapkan untuk mendukung kegiatan PON dan Perparnas. Bandara lain yang juga mendukung PON dan Peparnas yaitu Bandara Sentani di Jayapura dan Bandara Mozes Kilangin di Timika.
Budi menambahkan, Bandara Mopah dikembangkan juga agar konektivitas di Indonesia bagian timur semakin baik. "Diharapkan pengembangan bandara dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Merauke dan sekitarnya," tutur Budi.
Budi memastikan, Kemenhub telah memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat di bandara seperti pemeriksaan suhu tubuh, disinfektan ruang terminal, dan memastikan jaga jarak. Selain itu, juga dilakukan peningkatan pelayanan melalui penataan area keberangkatan, check in counter, landasan pacu, dan taxiway.
Pengembangan terminal penumpang Bandara Mopah dilakukan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menggunakan alokasi anggaran APBN sekitar Rp 141 miliar. Hal tersenut merupakan pengembangan tahap pertama yang telah diselesaikan dari rencana total tiga tahap pengembangan.
Saat ini, terminal penumpang di Bandara Mopah memiliki luas 7.200 meter persegi yang dapat melayani hingga 638.850 penumpang per tahunnya. Pengembangan bandata perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan jumlah penumpang ke depannya. Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, pada 2018 jumlah penumpang di bandara tersebut sudah mencapai sekitar 440 ribu penumpang pertahunnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika