Jumat 01 Oct 2021 14:17 WIB

Deflasi Terjadi di Jatim pada September, Ini Pemicunya

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2021.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Stabilisasi harga telur ayam ras akan dilakukan (ilustrasi)
Foto: Kementan
Stabilisasi harga telur ayam ras akan dilakukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat terjadinya penurunan harga yang cukup dalam pada sebagian komoditas yang dipantau sepanjang September 2021. Hal ini mendorong terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,11 persen, yaitu dari 106,08 menjadi 105,96. Adapun tingkat inflasi tahun kalender September 2021 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,92 persen.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwanenyatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh turunnya salah satu indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, satu kelompok mengalami deflasi, yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,93 persen.

Baca Juga

"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2021 antara lain telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, tomat, ikan mujair, tempe, cabai merah, tongkol diawetkan, bawang putih, dan tahu mentah," ujar Dadang saat menggelar konferensi pers pada Jumat (1/10).

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,60 persen. Kemudian diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,39 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,12 persen.

Dadang melanjutkan, berdasarkan penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jawa Timur selama September 2021, seluruhnya mengalami deflasi. Kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Banyuwangi sebesar 0,16 persen. Kemudian diikuti Probolinggo sebesar 0,14 persen, Surabaya sebesar 0,13 persen, Sumenep sebesar 0,11 persen, Madiun sebesar 0,10 persen, Jember dan Kediri masing-masing sebesar 0,09 persen, serta yang terendah yaitu Malang sebesar 0,02 persen.

Dadang menambahkan, jika dibandingkan tingkat inflasi Tahun Kalender (Januari - September 2021) di delapan kota IHK Jawa Timur, Surabaya merupakan kota dengan inflasi Tahun Kalender tertinggi yaitu mencapai 1,44 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi Tahun Kalender terendah adalah Kediri sebesar 0,47 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement