REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin memberikan arahan terkait strategi percepatan vaksinasi di Kota Banjarmasin. Ia pun mengingatkan pentingnya peningkatan koordinasi dan perencanaan cermat terkait program vaksinasi massal.
Hal itu disampaikan Wagub Muhidin saat memberikan arahan terkait upaya percepatan vaksinasi di Kota Banjarmasin. Rabu (29/9). Dikatakan beredar kabar temuan vaksin yang menumpuk, ternyata setelah diklarifikasi tidak ada penumpukan. " Yang benar adalah stok vaksin terdistribusi atau terbagi di beberapa instansi," jelasnya.
H Muhidin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas jasa jasa dalam upaya bersama menanggulangi penyebaran covid 19."Kami mengharapkan ada percepatan di Kota Banjarmasin, sebagai ibukota provinsi. Jadi harus kita dukung penuh untuk Banjarmasin dulu,” ucap Muhidin.
Dalam rapat berlangsung di Balai Kota Banjarmasin dihadiri Wali Kota Banjarmasin, Ketua DPRD Banjarmasin Kadinkes Kalsel, Kadinkes Kota Banjarmasin dan unsur pejabat lainnya, Muhidin mengiimbau masyarakat jangan takut untuk divaksin. Bagi yang ingin divaksin silakan datang dan mendaftarkan diri di puskesmas terdekat.
Apabila masyarakat sudah mendaftar namun ternyata vaksin habis, dirinya ingatkan untuk jangan sungkan melapor kepada Walikota atau bahkan kepada dirinya sebagai Wakil Gubernur Kalsel.
Masyarakat agar tidak takut divaksin karena dirinya sendiri sudah menerima dua dosis vaksin."Vaksin itu aman, karena saya sendiri sudah vaksin sinovac dua kali. Jadi masyarakat jangan khawatir,” ingatnya.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan capaian vaksinasi di Banjarmasin sudah di angka 48,82 persen. Pemko Banjarmasin sendiri menargetkan untuk menyuntikkan vaksin sejumlah 5000 dosis perhari.
Ini agar target cepat tercapai, dan mampu mencapai angka 50 persen pada November 2021. Sementara Kadinkes Pemprov Kalimantan Selatan, HM Muslim menyampaikan akan datang sekitar 54.000 vaksin yang dialokasikan untuk Kota Banjarmasin.