REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama PT KAI KH Said Aqil Siradj mengharapkan patung Bung Karno yang baru diresmikan di Stasiun Tawang, Area Kota Lama, Semarang, Jateng, dapat membawa aura semangat dan kemajuan bagi Indonesia, khususnya bagi Kota Semarang. Hal itu disampaikan Kiai Said Aqil saat peresmian patung Bung Karno secara daring, Rabu.
"Teladan, gagasan, dan pemikiran Proklamator RI itu diharapkan juga memberikan manfaat bagi pariwisata Semarang," katanya.
Acara peresmian Patung Bung Karno itu dilaksanakan secara luring dan daring di Stasiun Tawang. Presiden Kelima RI sekaligus putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dari kediamannya di Jakarta Pusat dengan didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini melihat Patung Bung Karno setinggi 14 meter itu penuh dengan energi kewibawaan dan kematangan pemimpin. Dia mengharapkan dengan adanya patung tersebut, auranya itu bisa menulari masyarakat.
"Sebagai seorang pemimpin yang gagah dan anggun, tangan kanan menuju ke atas dan tangan kiri memegang tongkat komando, menggambarkan pemimpin bangsa yang memiliki tujuan untuk menggapai cita-cita bagi kemajuan bangsa," kata Kiai Said Aqil dalam siaran persnya.
Dia mengingatkan berdirinya patung ini tidak bisa dipisahkan dari Dirut PT KAI terdahulu, Edi Sukmoro serta Pemerintah Kota Semarang."Insya Allah dapat memberikan dampak positif serta memberikan nilai tambah, berkah, kontribusi positif bagi pembangunan kota sebagai kebanggaan wisata Kota Semarang," tutur Kiai Said Aqil.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan terima kasihnya kepada Megawati dan keluarga besar Bung Karno yang sempat menghadiri acara peresmian tersebut.Dia menjelaskan bahwa monumen Bung Karno yang berdiri di Stasiun Tawang itu merupakan patung keempat Putra Sang Fajar di Semarang.
"Yang pertama, kami bangun 2014 di Jalan S Parman, yang kedua di 2015 di Jalan Soekarno-Hatta, yang ketiga 2018 di 'Flyover' Kalibanteng, dan patung ini alhamdulillah melengkapi kondisi estetika Kota Semarang yang terus kami coba kembangkan untuk menjadi tempat yang menarik untuk berwisata," ujar Hendi, sapaan akrabnya.
Menurut Hendi, kehadiran Patung Bung Karno di Polder Tawang tidak hanya menjadi ikon baru Kota Semarang. Yang paling penting adalah figur Bung Karno sebagai founding father Indonesia."Sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia, yang pertama kali meletakkan pondasi pembangunan negara serta ajaran-ajaran ideologi yang sampai dengan hari ini sangat relevan dan besar manfaatnya untuk kemajuan Republik Indonesia," ucap Hendi menjelaskan.