REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Patung Bung Karno yang baru diresmikan di Stasiun Tawang, Area Kota Lama, Semarang, diharapkan membawa aura semangat dan kemajuan bagi Indonesia, khususnya Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu. Teladan, gagasan, dan pemikiran Proklamator RI itu diharapkan juga memberikan manfaat bagi pariwisata Semarang.
Acara peresmian Patung Bung Karno itu sendiri dilaksanakan secara luring dan daring di Stasiun Tawang. Presiden Kelima RI sekaligus putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dari kediamannya di Jakarta Pusat dengan didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Keluarga besar Bung Karno pun hadir secara virtual, di antaranya Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani. Selain itu, hadir juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang 'Pacul' Wuryanto, dan pengurus PDIP lainnya.
Pihak PT KAI pun hadir, diantaranya Komisaris Utama PT KAI KH Said Agil Siradj, Dirut PT KAI Didiek Hartyanto dan mantan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro. KH Said Aqil Siradj melihat Patung Bung Karno setinggi 14 meter itu penuh dengan energi kewibawaan dan kematangan pemimpin. Dia mengharapkan dengan adanya patung tersebut, auranya itu bisa menulari masyarakat.
"Sebagai seorang pemimpin yang gagah dan anggun, tangan kanan menuju ke atas dan tangan kiri memegang tongkat komando, menggambarkan pemimpin bangsa yang memiliki tujuan untuk menggapai cita-cita bagi kemajuan," kata Kiai Said saat sambutan sebelum peresmian patung itu secara virtual, Rabu (29/9).