Rabu 29 Sep 2021 16:35 WIB

Warga Lampung Gantung Jasad Ayahnya di Dapur

Pelaku mengaku membunuh karena tak tahan dengan masalah keluarga.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham Tirta
Tali menggantung mayat (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Tali menggantung mayat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kematian M Yamin, kakek berusia 76 tahun yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di dapur pada Ahad (26/9), mulai terungkap. Kakek tersebut dibunuh anaknya sendiri, Ubaiy (37 tahun), karena persoalan keluarga.

“Tersangka mengaku melakukan pembunuhan kepada korban yang orang tuanya sendiri, karena persoalan keluarga,” kata Kepala Polsek Kedondong AKP Amin Rusbahadi dalam keterangan persnya, Rabu (29/9)

 

 

Korban dibunuh di rumahnya, Dusun Tanjungjati, Desa Kedondong, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Amin mengatakan, petugas sudah mengamankan tersangka Ubaiy dan barang bukti seutas tali plastik untuk menggantung jasad bapaknya di dapur, juga kayu serutan es yang digunakan tersangka memukul belakang kepala korban.

Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku membunuh orang tuanya karena tak tahan dengan persoalan keluarga yang membelit dirinya. Belum jelas persoalan keluarga seperti apa karena pemeriksaan masih berlanjut.

 

Ia membunuh bapak kandungnya dengan cara memukul bagian kepala korban hingga tidak bernyawa lagi. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan, jasad korban digantung menggunakan tali plastik di dapur rumahnya. Saat ditemukan, leher korban terjerat tali plastik.

 

Tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Ubaiy terancam hukuman penjara maksimal lima belas tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement