Rabu 29 Sep 2021 15:13 WIB

3 Pasar di Kota Bogor akan Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Penerapan aplikasi PeduliLindungi tidak sama seperti di mal.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi. ilustrasi
Foto: Antara/Feny Selly
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor akan menerapkan protokol kesehatan menggunakan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional. Saat ini, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor tengah menyiapkan tiga pasar yang akan diuji coba aplikasi PeduliLindungi.

Dirut Perumda PPJ, Muzakkir menyebutkan, tiga pasar tradisional yang akan diuji coba menggunakan aplikasi PeduliLindungi yakni, Pasar Plaza Bogor, Pasar Blok A dan B, serta Pasar Blok F dan G. 

Baca Juga

Dia menuturkan, persiapan yang tengah dilakukan yakni melakukan vaksinasi terhadap para pedagang di pasar. Kemudian, menunggu barcode aplikasi PeduliLindungi dari pemerintah pusat.

“Kami masih persiapan. Nanti uji coba di tiga pasar dulu. Tiga pasar itu dipilih karena lebih gampang untuk akses masuk dan keluar,” katanya kepada Republika.co.id, Rabu (29/9).

Selain itu, lanjutnya, dia meminta kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kesehatan untuk memberikan kelonggaran, termasuk sosialisasi dan edukasi terlebih dahulu. Muzakkir mengaku akan segera melakukan sosialisasi terutama pada para pedagang.

Dia menyebutkan, meski penerapan kebijakan itu memang bertujuan untuk memastikan rasa aman dan nyaman di pasar tradisional, ada permasalahan lain yang harus diperhatikan. Di antaranya, pengunjung pasar dan pedagang pasar belum tentu memiliki gawai atau handphone bersistem smartphone.

"Handphone-nya masih jadul, ini harus jadi pertimbangan. Kita berikan edukasi, besok-besok ke pasar bawa ya,” ucapnya.  

Sehingga, meski nantinya protokol kesehatan dengan aplikasi PeduliLindungi diterapkan, Muzakkir mengatakan, pihaknya tidak menerapkan cara yang sama dengan mal. Berbeda dengan mal, jika ada pengunjung maupun pedagang yang hendak masuk pasar belum divaksinasi, petugas masih mengizinkan mereka masuk. Hanya saja, yang bersangkutan akan diarahkan untuk divaksinasi.

“Caranya beda dengan mal. Tunjukkan kartu vaksin, kita bolehkan masuk. Kalau belum vaksin boleh masuk, tapi kita data dan kita arahkan untuk vaksin,” tuturnya.

Dia menambahkan, dari total 9.000 pedagang yang berada di bawah Perumda PPJ, sekitar 85 persen di antaranya sudah divaksinasi Covid-19. Saat ini, pihaknya pun terus menggencarkan vaksinasi terhadap para pedagang. Agar roda ekonomi di pasar terus berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement