REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, merespons berbagai usulan terkait pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang digelar pada 2024.
Salah satunya adalah usulan kampanye selama tiga bulan yang dinilainya terlalu singkat. "Kampanye tiga bulan sebenarnya terlalu singkat ya, tapi faktanya kan orang kampanye sebelum kampanye aktif ya," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/9).
Terkait usulan Pemilu yang digelar pada Februari, Maret, atau Mei 2024, Habiburokhman tak terlalu memikirkan hal tersebut. Menurutnya yang terpenting, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tetap digelar pada 2024. "Tidak ada masalahlah, yang penting tahunnya tidak berubah ya," ujar anggota Komisi III DPR itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR, Junimart Girsang, mengatakan efisiensi anggaran perlu dilakukan seluruh tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Salah satu caranya adanya dengan mempersingkat lamanya waktu kampanye.
"KPU itu enam bulan durasi kampanye, Pak Menteri bilang empat bulan, saya minta tiga bulan saja. Karena kampanye ini kan, apalagi dalam masa pandemi kan tidak boleh ada kerumunan," ujar Junimart dalam rapat kerja dengan Menteri Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (16/9).
Terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, dia mengusulkan masa kampanye selama 45 hari saja. Alasannya sama, untuk mempersingkat tahapannya guna meringkas pengeluaran anggaran. "Pilkada cukup 45 hari, kita mendukung program pemerintah dalam rangka semakin melandaikan pandemi ini," ujar Junimart.