REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri, menanggapi aksi protes BEM SI terkait pemecatan 57 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Ali mengatakan, pihaknya akan mendengarkan kritik dan saran dari para mahasiswa.
"KPK melalui berbagai upaya pencegahan, pendidikan juga penindakan berusaha untuk terus membuktikan hasil kerjanya kepada masyarakat. Selanjutnya, masyarakat silakan menilainya secara objektif. KPK selalu mendengarkan saran dan masukan dari teman-teman mahasiswa. Sebagai seorang pembelajar, kami yakin para mahasiswa bisa melihat fakta-fakta secara jernih dan mampu mengelaborasinya dalam gagasan dan aksi yang konkret," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/9).
Ali melanjutkan, kemudian kerja-kerja pemberantasan korupsi tidak hanya soal seberapa banyak KPK menangkap para pelaku, seberapa banyak KPK memulihkan kerugian keuangan negara, seberapa efektif KPK mendorong perbaikan sistem dan tata kelola tapi juga bagaimana semua berupaya dan terus yakin akan generasi penerus yang lebih baik melalui penanaman nilai-nilai anti korupsi.
Selama ini, kata dia, KPK banyak berkolaborasi dengan kampus melalui implementasi pendidikan antikorupsi, perekaman sidang tipikor juga penajaman ide-ide baru strategi pemberantasan korupsi melalui berbagai aktivitas dan program. Pemberantasan korupsi butuh sumbangsih nyata yang seperti ini dari para mahasiswa.
"Kami juga berharap publik tidak mudah terpicu untuk hal-hal yang justru kontraproduktif. Karena tantangan dan tugas pemberantasan korupsi ke depan masih banyak yang harus kami kerjakan. Soliditas dan sinergisitas para pihak penting untuk mewujudkan harapan kami bersama, masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, Tim gabungan dari kepolisian menjaga keamanan jalannya aksi demo mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/9). Massa mahasiswa berjumlah ratusan orang.
Mereka datang dari arah selatan Gedung KPK di Jalan Persada Kuningan, tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Petugas gabungan dari kepolisian sudah lebih dulu membuat barikade, dengan tali membatas agar massa mahasiswa tidak maju lebih mendekat lagi ke Gedung KPK.
Pada aksi demo tersebut, petugas polisi juga tampak membagikan masker kepada peserta demo yang tidak memakai masker, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Kemudian, dari arah utara Gedung KPK di Jalan Persada Kuningan, massa mahasiswa yang berjumlah puluhan orang juga tiba sekitar pukul 11.30, sehingga massa mahasiswa yang melakukan aksi demo semakin ramai.
Aksi demo mahasiswa dari BEM SI itu agendanya adalah menyampaikan aspirasi kepada pemerintah terkait pemberhentian 57 KPK pegawai non-aktif yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK). Pada pengamanan aksi demo tersebut, polisi juga menempatkan beberapa kendaraan taktis, yang biasa digunakan untuk mengurai massa, di sekitar Gedung KPK. Mobil pemadam kebakaran yang tankinya berisi air juga disiagakan di depan Gedung KPK.