REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Masyarakat pariwisata, pelaku industri pariwisata, Dewan Kopi, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan menggelar festival kopi dan kuliner Sriwijaya (Sriwijaya coffee and culinary festival). Festival ini bertujuan menyemarakkan peringatan hari pariwisata sedunia yang jatuh pada 27 September.
Festival dalam rangka peringatan hari pariwisata sedunia itu digelar di Pulau Cempako, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Palembang, Senin (28/9) antara lain dihadiri oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Kapolda Irjen Pol.Toni Harmanto, dan Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja.
Pengurus Masyarakat Pariwisata (Masata) Sumsel, Herlan Aspiudin mengatakan, peringatan hari pariwisata di situs bersejarah tersebut digelar dengan mengenalkan aneka jenis kopi khas berbagai daerah di provinsi. Melalui festival kopi tersebut diharapkan dapat mengenalkan potensi pariwisata Sumsel khususnya masing-masing daerah penghasil kopi. Sebagai contoh daerah di Sumsel penghasil kopi seperti Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, dan Ogan Komering Ulu(OKU) Selatan memiliki keunggulan masing-masing.
Kota Pagaralam dikenal dengan Gunung Dempo dan hamparan kebun teh, Air Terjun Pintu Langit, dan Danau Merah Rimba Candi. Kabupaten Lahat memiliki objek wisata alam seperti Bukit Besar, Bukit Serelo, dan Air Terjun Laye. Kemudian Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan memiliki objek wisata Danau Ranau, Air Terjun Curup Datar, Gunung Seminung, dan Arung Jeram Sungai Selabung.
"Keunggulan masing-masing daerah penghasil kopi tersebut, menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengunjunginya sambil menikmati minuman dan kuliner khas daerah," ujar Herlan.
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan pihaknya mendukung kegiatan yang dapat menjadi sarana promosi pariwisata keunggulan 17 kabupaten/kota dalam provinsi setempat. Berbagai kegiatan untuk membangkitkan pariwisata dan mengembangkan kuliner di masa mulai terkendalinya pandemi Covid-19 akan didukung secara maksimal. Sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Pendukung penyelenggara festival kopi dan kuliner Sriwijaya, mitra kerja pemerintah 'UN Production' Didit Iqbal Rudianto mengatakan kegiatan tersebut rutin digelar setiap tahun. Namun pada awal pandemi Covid-19 sempat ditiadakan dan pada September 2021 ini bisa kembali digelar secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat setelah PPKM di Palembang turun ke level 2.
Selain menampilkan racikan minuman kopi dari berbagai daerah Sumsel, dalam Sriwijaya coffee and culinary festival tahun ini dilakukan juga kegiatan penanaman pohon penghijauan. "Tujuannya untuk melestarikan lingkungan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Palembang," ujar Didit.