REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengatakan serangan kepada ustadz dan tokoh agama sampai hari ini masih kerap terjadi. Mulai penembakan di Tangerang sampai serangan di Batam beberapa waktu lalu.
"Sebagai anggota Kompolnas, saya meminta Bareskrim Polri untuk mengusut penembakan ustadz dan serangan ustadz di Batam serta termasuk juga pembakaran mimbar masjid di Makasar," tegas Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Ahad (26/9).
Menurut Yusuf, penembakan ustadz Armand atau Alex di Tangerang pada 19 September lalu telah menjadi perhatian serius Polri. Penembakan tersebut menambah panjang rangkaian serangan terhadap ustadz beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, Polri didesak untuk bekerja cepat mengusut tuntas kasus tersebut.
"Jangan sampai terburu-buru menduga-duga pelakuanya gila. Proses penyidikan harus dilakukan secara profesional dan transparansi berkeadilan," kata Yusuf mengingatkan.
Yusuf menganalogikan, dengan kasus penembakan terhadap seorang wartawan di Sumatera Utara, yang berhasil diungkap pelakunya. Maka dari itu ia yakin Bareskrim Polri secara profesional juga dapat segera menemukan dan menyingkap siapa pelaku penembakan ustadz Alex dan apa motifnya.
"Patut dikhawatirkan, bila tidak diselesaikan secara hukum, penembakan dan serangan terhadap ustadz akan menjadi teror terhadap ustadz lain, serta para ulama dan masyarakat," kata Yusuf.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya kesulitan mengidentifikasi pelaku penembakan ustaz di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Karena tidak ada saksi yang melihat secara langsung, meski ada saksi yang mendengar bunyi tembakan.
"Tapi begitu keluar, korban sudah tergeletak baik itu istrinya, tetangga yang di depan rumahnya maupun ponakan di dalam," kata Yusri beberapa waktu lalu.