REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Relawan taruna siaga bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, siap siaga menghadapi cuaca ekstrem. Hal ini disiapkan sehubungan memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
"Dengan siap siaga itu dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Ketua Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermawan di Lebak, Sabtu (25/9).
Relawan Tagana Kabupaten Lebak kini siaga siaga sebanyak 223 personel terbagi di Posko Rangkasbitung dan Posko Bayah. Mereka bertugas di posko utama saling bergantian dengan pemberlakuan piket. Selama ini, kehadiran relawan Tagana cukup membantu masyarakat dalam penanganan pascabencana untuk memberikan pelayanan dasar terhadap warga yang terdampak bencana alam.
Pelayanan dasar tersebut dapat memenuhi konsumsi makanan dengan membuka posko dapur umum. Selain itu juga warga korban bencana dapat tinggal di tenda pengungsian, sehingga mereka lebih nyaman dan aman. Relawan Tagana mengutamakan masyarakat korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar sehingga mampu mengurangi risiko kebencanaan.
"Kita berharap warga korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar, " katanya.
Menurut dia, persediaan penanganan kebencanaan sudah disiapkan peralatan evakuasi, seperti perahu karet juga pelampung serta mobil rescue. Selain itu juga tenda pengungsian dan kebutuhan logistik. Pihaknya juga menghadapi cuaca ekstrem terus menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah hingga stokeholder dan elemen masyarakat.
"Kami bergerak cepat ke lokasi bencana alam agar tidak menimbulkan korban banyak," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Lebak mengatakan kehadiran relawan Tagana sangat positif karena mereka cepat untuk memberikan pertolongan dengan melakukan evakuasi juga kebutuhan konsumen makan. "Kami sangat terbantu ketika banjir pekan lalu dievakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Aminah, warga Komplek Pendidikan di Rangkasbitung Kabupaten Lebak.