REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau warga mewaspadai potensi terjadinya ancaman bencana hidrometerologi ketika memasuki peralihan musim dari kemarau ke penghujan. "Kami harapkan masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan ketika kondisi peralihan musim seperti sekarang ini," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Belitung, Hendri Suzanto di Tanjung Pandan, Jumat (24/9).
Menurut dia, fase peralihan musim dari kemarau ke penghujan berlangsung pada awal Oktober. Peralihan musim berpotensi menimbulkan terjadinya bencana hidrometerologi seperti angin kencang, gelombang pasang dan banjir.
"Karena apabila kita melihat kondisi cuaca saat ini curah hujan sudah sering terjadi namun potensi panas juga masih ada maka tidak salah jika BMKG mengatakan kondisi cuaca saat ini adalah kemarau basah," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah memetakan kondisi daerah itu yang memiliki potensi kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana hidrometeorologi. Disebutkan bahwa daerah yang rawan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir yaitu kecamatan Tanjung Pandan seperti kelurahan Kampung Damai dan keluraham Parit karena berada di wilayah dataran rendah dan cekungan.
"Kalau potensinya memang masih sama seperti tahun kemarin seperti banjir dan angin kencang serta gelombang pasang untuk masyarakat di wilayah pesisir jalan Pattimur Kelurahan Tanjung Pendam," katanya.
Ia mengimbau, masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah di dalam aliran sungai guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir.
"Sedangkan untuk masyarakat pesisir dan nelayan yang akan turun melaut kami harapkan terus memantau situasi perkembangan cuaca sebelum turun melaut," demikian HendriSuzanto.