Jumat 24 Sep 2021 00:03 WIB

Timbul Klaster Sekolah, Perlukah Tes Covid-19 Berkala?

Sekolah di New York, AS menjalankan tes Covid-19 secara berkala.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Siswa kelas tujuh mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama di SMPN 6 Batam, Kepulauan Riau, Selasa (21/9/2021). Kasus Covid-19 merebak menjadi klaster di 1.296 sekolah di seluruh Indonesia.
Foto:

Meski demikian, Aman menegaskan IDAI mendukung kegiatan PTM, namun tentu dengan menghindari faktor-faktor yang membahayakan. Sejak awal, IDAI tidak menyarankan bahwa anak-anak yang belum divaksinasi untuk melaksanakan kegiatan belajar secara langsung.

"Seluruh syarat ini satu paket, tidak bisa didiskon karena untuk keselamatan jiwa," ujar Aman.

photo
Vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun. - (Republika)

Aman mengatakan, berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Rabu (22/9), tercatat bahwa murid Sekolah Dasar (SD) menjadi yang paling banyak dilaporkan positif Covid-19. Terdapat 7.114 siswa dan siswi di tingkat pendidikan tersebut yang terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dengan rata-rata atau hampir seluruh murid SD berusia di bawah 12 tahun, yang artinya mereka belum divaksinasi.

Total sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas dan menjadi responden survei pelaporan dalam data Kemendikbud adalah 46.580 sekolah. Jumlah tersebut sudah mencakup seluruh jenjang yang ada, mulai dari PAUD, SD, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.296 sekolah menyatakan ada klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas yang telah dilakukan. Klaster Covid-19 itu terdiri dari 7.307 pengajar dan tenaga kependidikan (PTK) serta 15.429 peserta didik yang berstatus positif Covid-19.

Baca juga : Munculnya Klaster PTM Disebut karena Abai Sains Epidemolog

Aman mengatakan bahwa bagaimanapun IDAI menganggap bahwa kegiatan PTM sekolah harus segera dilakukan mengingat berbagai dampak jangka panjang yang dapat terjadi tidak demikian. Namun, dengan situasi saat ini, ia terus mengingatkan bahwa sejumlah syarat tetap harus dipenuhi untuk pelaksanannya, salah satunya adalah vaksinasi.

"Sekolah harus tetap buka karena anak-anak memang butuh sekolah langsung, syaratnya bagaimana? Tentu dengan membuat anak-anak di bawah usia 12 tahun dapat segera divaksin," kata Aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement