Arief menjelaskan, Danau Peto merupakan habitat asli kura-kura rote. Meski tidak termasuk dalam kawasan konservasi, danau itu merupakan tempat hidup dari kura-kura rote.
"Danau itu sudah ditetapkan oleh Gubernur NTT sebagai kawasan ekosistem esensial," katanya.
Arief mengaku tidak menyangka kura-kura leher ular itu masih tersisa. Menurut lembaga internasional untuk konservasi alam (International Union for Conservation of Nature's/IUCN), satwa itu statusnya critically endangered atau kritis. Arief menyebut, kura-kura itu selanjutnya bisa menjadi ikon bagi Kabupaten Rote Ndao dan NTT.
Arief mengemukakan, kura-kura rote bisa sampai ke Singapura karena sebelumnya banyak warga yang menangkap dan menjual kura-kura tersebut. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan Wildlife Reserves Singapore memulangkan kura-kura roteke NTT supaya bisa dikembalikan ke habitat aslinya dan dilestarikan populasinya.