Kamis 23 Sep 2021 14:27 WIB

Tak Lolos PPPK, Nadiem: Bisa Ikut Seleksi Tiga

Mereka dapat mengikuti seleksi guru PPPK tahap 2 dan 3 pada Oktober dan Desember.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, hampir 100 ribu guru honorer akan segera diangkat menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Jumlah tersebut merupakan 29 persen dari 326.476 formasi yang sudah diisi oleh pelamar.

Bagi yang tak lolos, dia meminta, agar para guru honorer tak khawatir. Sebab, mereka masih dapat mengikuti seleksi guru PPPK tahap dua dan tiga pada Oktober dan Desember mendatang.

"Semua guru honorer bisa mengambil seleksi, bukan sekali, bukan dua kali, tapi tiga kali," ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (23/9).

Di samping itu, semua guru honorer yang tak lolos tetap dapat mengikuti seleksi kembali pada 2022. Lalu, guru honorer yang mengajar di daerah tanpa formasi juga dapat mendaftar di daerah lain. 

"Guru yang melewati passing grade tahun ini, namun tidak mendapat formasi, dapat menggunakan nilai hasil tes tahun ini di tahun selanjutnya," ujar Nadiem.

Dari 506.247 formasi PPPK yang tersedia, hanya 326.476 formasi yang mendapatkan pelamar. Adapun total jumlah pelamar adalah sebanyak 925.637 orang.

"Ada formasi kosong 179.771, hampir 180 ribu. Formasi kosong ini kebanyakan di daerah-daerah terpencil, ini sangat penting sebenarnya," ujar Nadiem.

Daerah yang masih terdapat formasi kosong guru PPPK adalah Nias Utara, Halmahera Utara, Barito Selatan, Timor Tengah Selatan, HalmaheraTengah, Maluku Barat Daya, dan Halmahera Barat. Serta Maluku Tengah, Pulang Pisau, Barito Timur, Lombok Barat, Kutai Barat, Halmahera Timur, Sangihe, dan Tanimbar.

"Jadi banyak dari area-area ini banyak mebuka formasi, tetapi tidak mendapatkan pelamar. Tentunya ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita, bagaimana kita memastikan bahwa banyak guru yang berminat untuk mengisi," ujar Nadiem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement