REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor akan segera menghadapi musim penghujan menjelang akhir tahun. Oleh karena itu, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor diminta untuk bersiaga demi mengantisipasi terjadinya bencana.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meminta, pemerintah di wilayah dan dinas terkait untuk memantau titik-titik rawan banjir. “Kita siaga 24 jam. Tapi yang penting saya ingatkan lagi, teman-teman di wilayah dan dinas untuk memonitor titik-titik rawan banjir. Yaitu normalisasi dari saluran air dan sebagainya. Itu kita ingatkan terus menjelang akhir tahun,” ujar Bima Arya, Rabu (22/9).
Selain itu, dia juga meminta, untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk menyiagakan diri karena dikhawatirkan akan terjadi bencana. Misalnya, di Kampung Bebek, Bogor Utara yang kerap terdampak banjir.
“Sistem bencana kita siaga. Dan tetap kepada warga karena ekstrem, di wilayah-wilayah yang rawan banjir, ketika banjir ya sebaiknya menyiagakan diri semuanya,” ucapnya.
Sementara Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto meminta, semua perangkat yang ada baik di daerah terutama di kelurahan, kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan beberapa SKPD terkait perlu menyiapkan langkah-langkah yang preventif. Termasuk penyiagaan peralatan kebencanaan.
Atang juga meminta agar program-program pembanbunan yang sudah dianggarkan khusus untuk pembangunan wilayah dan yang berbasis penanganan kebencanaan segera dilakukan. “Mumpung masih ada waktu untuk persiapan. Jangan sampai ada perasaan bahwa hari ini masih akhir September, masih ada waktu tiga bulan itu membuat kita tidak terus segera lakukan,” katanya.
Menurut Atang, jika langkah antisipasi dan penanganan tidak segera dilakukan, maka tagline ‘Bogor Berlari’ milik Kota Bogor tidak cocok untuk dilakukan. Sehingga, lebih baik jika Pemkot Bogor bersiap-siap dan waspada. Agar tidak terjadi kejadian bencana yang dikhawatirkan.
“Karena tagline-nya Bogor Berlari sudah disampaikan oleh Pak Wali Kota, maka semua pihak harus berlari menyiapkan segala kemungkinan,” tuturnya.
“Walaupun kita tidak berharap ya. Ada hal-hal yang force major yang benar-benar terjadi. Mudah-mudahan tidak. Tapi bersiap-siap dan waspada itu jauh lebih penting,” tegasnya.