Rabu 22 Sep 2021 14:20 WIB

Siswa Positif Covid-19 di Purbalingga Bertambah

Kini, 61 siswa SMPN 3 Mrebet dinyatakan positif Covid-19.

Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menginformasikan tes antigen yang dilakukan terhadap 61 siswa SMPN 3 Mrebet juga menunjukkan hasil positif Covid-19 (ILUSTRASI).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menginformasikan tes antigen yang dilakukan terhadap 61 siswa SMPN 3 Mrebet juga menunjukkan hasil positif Covid-19 (ILUSTRASI).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menginformasikan tes antigen yang dilakukan terhadap 61 siswa SMPN 3 Mrebet juga menunjukkan hasil positif Covid-19. Sebelumnya, 90 orang dari SMPN 4 Mrebet terlebih dulu dinyatakan positif Covid-19 yang akhirnya membuat pembelajaran tatap muka (PTM) di Purbalingga dihentikan.

"Jika sebelumnya ada 90 siswa SMPN 4 Mrebet yang menjalani isolasi karena hasil tes cepat antigen mereka menunjukkan positif Covid19. Kini, 61 siswa lainnya dari SMPN 3 Mrebet juga menunjukkan hasil positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono di Purbalingga, Rabu (22/9).

Hanung mengatakan, saat ini Tim Satgas Covid-19 Purbalingga sedang melakukan respons cepat untuk menangani kejadian tersebut. Mulai dari menyediakan isolasi terpusat, melakukan penyemprotan disinfektan di gedung sekolah, melakukan koordinasi lintas sektor, menyiapkan tes PCR, hingga menyiapkan langkah pelacakan jika hasil tes PCR terkonfirmasi positif.

Hanung mengatakan sebagian besar siswa dengan hasil tes antigen positif Covid-19 tersebut dalam kondisi yang baik dan tanpa gejala. Kendati demikian, kata dia, langkah isolasi terpusat tetap diperlukan guna mengoptimalkan dan mempercepat penanganan lebih lanjut.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, meminta orang tua atau wali murid untuk tetap tenang karena anak-anak mereka tetap dalam pantauan ketat dari tim kesehatan. "Selain itu anak-anak juga akan mendapatkan fasilitas sarana prasarana yang memadai," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Purbalingga, kata dia, juga menghentikan sementara kegiatan PTM terbatas guna melakukan evaluasi lebih lanjut mengenai kesiapan protokol kesehatan. "Untuk sementara waktu, seluruh pelaksanaan PTM terbatas dihentikan hingga adanya evaluasi lebih lanjut," ujar Dyah.

Dia menyebut selama ini pihaknya telah membuat aturan ketat untuk pelaksanaan PTM terbatas. Misalkan dengan melaksanakan tes antigen massal sebelum pelaksanaan PTM terbatas, melakukan vaksinasi bagi tenaga pengajar, dan memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah. Pada masa yang akan datang, Pemkab Purbalingga akan membuat aturan lebih rinci dan lebih ketat lagi terkait dengan pelaksanaan PTM.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement