Rabu 22 Sep 2021 05:16 WIB

Banyak Begal di Bintaro, Polisi: Pencahayaan Jalan Kurang

Pelaku pembegalan kerap berhasil melancarkan aksinya lantaran kurangnya pencahayaan.

Rep: Eva Rianti / Red: Mas Alamil Huda
Begal Motor (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Begal Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Kepolisian mengungkap kasus pembegalan yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) dan mengamankan empat orang pelaku. Polisi menyebut para pelaku pembegalan kerap berhasil melancarkan aksinya lantaran kurangnya pencahayaan di beberapa lokasi pada malam hari.

“Jadi dikarenakan salah satu faktornya yaitu ada beberapa lokasi yang cukup gelap yang pencahayaannya kurang,” ujar Kapolsek Pondok Aren Kompol Riza Sativa saat konferensi pers kasus pembegalan di Mapolres Tangsel, Selasa (21/9).

Dalam pengungkapan kasus tersebut, keempat pelaku, yakni RDS (17), AFA (14), FGA (17), dan CFR (17) melakukan aksi pembegalan di empat tempat kejadian perkara (TKP). Riza menyebut, keempat TKP merupakan beberapa lokasi yang rawan terjadinya tindak pembegalan di wilayah hukumnya.

Yakni Jalan Raya Tegal Rotan di Kelurahan Pondok Jaya, Jalan Boulevard Bintaro Jaya di Kelurahan Parigi, Jalan Bintaro Utama Sektor IIIA di Kelurahan Jurang Mangu Timur, dan Taman Bintaro X-Change di Kelurahan Pondok Jaya.

Aksi begal itu dilakukan pada pagi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB hingga 04.00 WIB yang mana notabene pencahayaan hanya dari lampu penerang jalan. Menindaklanjuti hal tersebut, Riza memastikan pihaknya akan melakukan koordinasi kepada pengelola lingkungan setempat untuk menambah penerangan jalan untuk mengantisipasi tindak kriminal seperti pembegalan.

“Nanti kami akan memberikan saran dan koordinasi dengan pengelola lingkungan setempat di mana lokasi-lokasi tersebut diberikan penerangan yang cukup, karena tadi yaitu salah satunya menjadi police hazard,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui, aksi pembegalan terjadi di sejumlah lokasi di kawasan Bintaro, Pondok Aren pada 17 September hingga 19 September secara beruntun yang dilakukan oleh enam orang pelaku. Empat pelaku diantaranya telah ditangkap pihak kepolisian, sementara dua lainnya masih dalam pengejaran atau DPO.

Aksi yang dilakukan oleh para pelaku menyebabkan para korban mengalami luka sobek dan luka bacok serta lecet pada bagian tubuhnya akibat sabetan senjata tajam yang dilayangkan pelaku. Juga beberapa kerugian materil berupa uang, handphone, atau sepeda motor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement