REPUBLIKA.CO.ID, PANDAI SIKEK -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengatakan sektor pertanian adalah sektor yang paling potensial dikembangkan di Sumbar. Karena komposisi dari masyarakat Sumbar yang menggantungkan hidup dari pertanian di daerah itu mencapai 58 persen dari total penduduk.
"Jika sektor ini berkembang dan petani sejahtera maka semua sektor akan ikut mendapatkan imbas positif. Semua sektor ekonomi akan bergerak semua," kata Mahyeldi saat menghadiri panen perdana bawang varietas unggul Batu Ijo yang diinisiasi oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Litbang Pertanian Kementan RI di Nagari Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar, Selasa (21/9).
Ia mengatakan Sumbar juga memiliki tanah yang subur untuk mendukung sektor pertanian. Menurut Mahyeldi, sekarang tinggal meningkatkan pemanfaatan teknologi dan alsintan untuk meningkatkan produksi.
Mahyeldi menambahkan, Lahan percontohan bawang sebesar 10 hektare yang dipanen menjadi satu langkah maju dalam pemanfaatan varietas unggul. begitu juga dengan pemanfaatan teknologi, pengelolaan air dan pemupukan yang bisa dicontoh oleh petani di Sumbar.
Ia menargetkan varietas baru yang dihadirkan Kementan ini dapat meningkatkan hasil panen yang mencapai 18 ton per hektar. Jauh lebih tinggi dari varietas lokal yang hanya 12 hingga 13 ton per hektar.
"Sehingga bisa membantu meningkatkan pendapatan petani. Apalagi masa panen juga hanya 70 hari," ujar Mahyeldi.
Mahyeldi menjanjikan ke depan akan diupayakan pengembangan teknologi hilirisasi dari produk pertanian Sumbar. Supaya harga komoditas bisa tetap terjaga sehingga petani benar-benar diuntungkan.