Senin 20 Sep 2021 16:36 WIB

Wapres Tekankan Pentingnya Pendekatan Kesejahteraan di Papua

Pendekatan kultural penting agar proses pembangunan kesejahteraan bisa selesai.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Foto: Dok.KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan dua pendekatan untuk mempercepat pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat. Dua pendekatan tersebut ialah pendekatan kesejahteraan dan pendekatan dialog.

Hal itu disampaikan Wapres saat menemui utusan Papua dan Papua Barat di kediaman dinas Wapres, Jakarta, Senin (20/9). "Jadi Wapres menekankan pentingnya dua pendekatan, yang pertama, bagaimana pendekatan kesejahteraan meski segera diimplementasikan di Papua," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangan persnya, Senin (20/9).

Wapres, kata Masduki, menilai kesejahteraan menjadi hal yang sudah ditunggu masyarakat Papua maupun Papua Barat. Karena itu, percepatan pembangunan kesejahteraan harus segera dilaksanakan. Apalagi, dengan adanya Undang- undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua.

"Dengan UU yang baru, karena memang itu pasti ditunggu saudara kita di Papua, bagaimana percepatan pembangunan di Papua itu mesti segera dilakukan," kata dia.

Pendekatan kedua, lanjut Masduki, Wapres menekankan dialog atau pendekatan secara kultural. Pendekatan kultural ini penting agar proses pembangunan kesejahteraan di Papua bisa segera selesai dengan adanya dialog silaturahim dengan masyarakat Papua.

"Dua hal itu yang ditekankan oleh Bapak Wapres dalam pertemuan, bukan berarti pendekatan keamanan tidak penting. Saya kira pendekatan keamanan selama ini sudah berjalan, tinggal bagaimana dilengkapi dengan pendekatan yang lain, terutama kesejahteraan dan pendekatan dialog," ujarnya.

Wapres menilai dialog ini juga bisa mengubah penilaian salah jika konsep pembangunan Papua hanya untuk membangun, bukan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. "Jangan terkesan bahwa Jakarta itu hanya kesannya hanya membangun, pendekatan keamanan dan pembangunan pembangunan yang ada itu justru menjadi sasaran pengrusakan dari kelompok yang memang tidak menginginkan Papua aman. Jadi, dialog jadi sangat penting yang disampaikan oleh Wapres," kata dia.

Dalam kesempatan itu, utusan Papua yang diantaranya terdiri dari Wakil Gubernur Papua Barat M Lakotani, Ketua Umum MUI Papua Barat H A Nausrau, dan Ketua MUI Umum Papua Saeful Islam Al Payage juga mengharapkan kedatangan Wapres ke Papua. Hal ini juga disanggupi oleh Wapres.

"Wapres menyanggupi untuk datang ke Papua dan ini memang ketepatan ada rencana PON di Papua, insya Allah Wapres akan datang ke Papua, ya memang sudah dirancang untuk bertemu dengan sejumlah tokoh di Papua," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement