REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Manajemen Aset PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi dengan Formula E Operation (FEO). Dikatakan, komunikasi itu menyoal biaya commitment fee dan penyelenggaraan ajang balap yang direncanakan pada musim penyelenggaraan tahun 2019 dan 2020.
"Saat ini menunjukkan progres yang cukup positif," ujar Kartiko.
Dia melanjutkan, hingga kini kajian secara menyeluruh juga sedang dilakukan. Utamanya, menyoal perhitungan biaya dan penyelenggaraan setelah pandemi ini. "Untuk biaya penyelenggaran akan disesuaikan dengan kondisi," tutur dia.
Sementara untuk beberapa acara sebelum balapan, lanjut Kartiko, juga akan dikurangi. "Dan akan dimaksimalkan utk partnership serta sponsorship," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menuturkan, rekomendasi formula E juga sudah disampaikan pihaknya. Menurut dia, dari temuan BPK itu, tidak ditemukan adanya kerugian negara maupun potensi kerugian negara.
"Tidak ada rekomendasi untuk ditunda. Dari dasar itu Pemprov DKI akan melaksanakan Formula E di 2022," katanya saat ditemui di BPK.
Sebelumnya, menurut Riza, commitment fee juga telah dibayarkan pihaknya untuk setahun ke depan. Kendati demikian, dia menepis jika biaya tersebut akan dilunasi oleh APBD semata.
"Nanti tidak hanya dibebankan APBD, bahkan nanti dibebankan ke swasta," ujar Riza.
Menurutnya, biaya pembayaran senilai Rp 2,3 triliun untuk dibayarkan dalam rentang waktu lima tahun itu, tidak akan lunas tahun ini. Dia menambahkan, pembayaran itu tidak harus dibayarkan di masa kepemimpinan Anies saat ini. Sebaliknya, bisa juga dilunasi saat Formula E sudah berhasil digelar.