REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN--Palang Merah Indonesia teruji dalam melaksanakan tanggap darurat penanggulangan bencana. Terbukti, saat sejumlah kabupaten/kota di Banten diguyur hujan, dan terjadi bencana banjir, pengurus PMI bersama relawan langsung turun tangan.
Bahkan Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah memerintahkan jajaran pengurus dan markasnya untuk segera melakukan asesmen dan menurunkan bantuan. “Atas arahan dan perintah Ibu Ketua provinsi, kami sudah menurunkan bantuan untuk korban bencana. Termasuk para relawan sudah siaga sejal awal di lokasi bencana,” kata Pengurus PMI Banten Bidang Penanggulangan Bencana Maryani, Kamis (16/9).
Ia mengungkapkan, berdasarkan asesmen dari PMI kabupaten/kota, pada Rabu (14/9) lalu, terjadi bencana banjir di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. “Pada hari yang sama, bantuan langsung diturunkan bersama para relawan untuk membantu masyarakat korban bencana,” ujarnya.
Bantuan yang diturunkan berupa baby kit 60 box, terpal 570 pcs, selimut 100 pcs, hygent kit 136 box, dan matras 120 pcs. Maryani mengaku, ia menurunkan bantuan di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. “Anggaran bencana kami juga turunkan. Sesuai arahan Ibu Ketua PMI Banten, bantuan yang diberikan harus tanggap, cepat, dan tepat sasaran. Para pengurus dan relawan harus memastikan semua berjalan baik,” ujarnya.
Maryani mengatakan, dalam penanggulangan bencana, pengurus PMI Banten dan kabupaten/kota berkoordinasi dengan pemerintah daerah hingga pemerintah desa. Selain itu, kata dia, relawan harus memberikan laporan terkait kegiatan yang dilaksanakan. “Kerja bersama dalam kebersamaan di setiap penanggulangan bencana. Itu yang kami tekankan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan bencana. Sebab, beberapa bulan ke depan, intensitas hujan semakin naik. “Dan kami, harus siaga, kita harus kerja bersama. Kesiagaan kita lakukan untuk meminimalisasi kerugian akibat bencana,” ujarnya.
Selain itu, Tatu juga mengimbau masyarakat untuk terus peduli terhadap kebersihan. Harus mulai digiatkan kembali gotong royong untuk membersihkan saluran air maupun membersihkan lingkungan dari sampah. “Semua harus dimulai dari masyarakat, bersama-sama mencegah bencana. Tidak lupa, tetap menjaga kesehatan,” ujarnya.