REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, Pancasila perlu menjadi mata pelajaran tersendiri atau tidak digabungkan menjadi rangkaian mata pelajaran lain. Di sisi lain, upaya-upaya kreatif juga penting dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui media pembelajaran yang efektif.
"Salah satu cara untuk menjadikan Pancasila sebagai nilai yang bisa dipelajari, dididikkan kepada seluruh peserta didik, adalah menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran utama dan bersifat mandiri tidak digabungkan dengan mata peajaran yang lain," ujar Huda dalam kegiatan webinar, Kamis (16/9).
Menurut dia, Pancasila harus menjadi kurikulum utuh di seluruh jenjang dan level pendidikan di Indonesia. Karena itu, kata dia, jangan sampai ada pengambilan kebijakan yang bersifat parsial dan tidak mencerminkan semangat menjadikan Pancasila sebagai kurikulum pendidikan di masa-masa yang akan datang.
"Tak boleh lagi ada keributan, ada diskusi di ruang publik di mana ada kesalahan kita yang tidak perlu, baik pada level aturan PP dan seterusnya, yang malah lupa menempatkan Pancasila sebagai bagian dari cara kita memperkuat profil generasi muda kita di masa yang akan datang," kata dia.
Selain itu, Huda mengatakan, para pendidik harus kreatif dalam melakukan upaya penanaman nilai-nilai Pancasila melalui media pembelajaran yang bersifat efektif. Itu bisa dilakukan dengan berbasis pada teknologi maupun kembali pada seluruh akar tradisi kebudayaan besar yang Indonesia punya.
"Termasuk di dalamnya adalah permainan-permainan tradisional yang betul-betul mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan level ini akan memperkuat proses pendidikan untuk jenjang peserta didik mulai dari PAUD, SD, dan seterusnya," jelas dia.
Hal yang juga tak kalah penting adalah praktik untuk mencerminkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai, kata dia, ada suasana seolah penanaman Pancasila baru dilakukan. Dalam konteks penanaman Pancasila itu, kata Huda, yang perlu ditekankan adalah menjaga, melestarikan, dan melanjutkannya.
"Kita tak boleh sibuk terjebak pada urusan yang sifatnya seolah-olah kita baru akan menanamkan nilai-nilai Pancasila. Padahal sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sudah hidup dari dulu sampai sekarang, tinggal direaktualisasikan saja," kata dia.