REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Banda Aceh mengembangkan konsentrat kopi. Konsentrat kopi ini memudahkan penikmat kopi menyeruput minuman mengandung kafeina tersebut. "Pengembangan konsentrat kopi ini sudah kami lakukan sejak setahun terakhir. Peminatnya lumayan banyak," kata Teuku Budi Hermawan, pelaku UMKM, di Banda Aceh, Selasa (14/9).
Pemilik merek usaha Tone Gayo Beans Coffe ini mengatakan pengembangan konsentrat memudahkan peminum kopi meminumnya. Konsentrat tersebut ibarat sirup yang dicampur air. Menurut Teuku Budi Hermawan, pengembangan konsentrak kopi tersebut berawal dari tantangan Wakil Ketua DPR Aceh 2014-2019 T Irwan Djohan. Ketika itu, politisi Partai Nasdem membawa pulang konsentrat kopi dari perjalanannya di Provinsi Sumatra Utara.
"Saat itu, kami melihat minum kopi yang tidak ribet dengan konsentrat. Konsentrat dituangkan dalam gelas, lalu dicampur air, baik panas maupun dingin. Tidak perlu seduh, dan bisa langsung diminum seperti biasa," katanya.
Ia mengatakan membuat konsentrat kopi bukanlah perkara mudah. Membuat konsentrat kopi membutuhkan waktu dan rasio perbandingan air dengan bubuk kopi. "Kami menggunakan kopi arabica gayo karena aromanya yang khas. Apalagi arabica gayo merupakan kopi terbaik di dunia. Jenis kopi lainnya, biasa saja, tergantung peminatnya," kata alumni SMA Negeri Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan tersebut.
Ia menjelaskan, sekali membuat konsentrat kopi menghabiskan delapan liter air dengan satu setengah kilogram kopi. Untuk membuatnya membutuhkan waktu 24 jam.
Konsentrat ini merupakan inti kopi yang diseduh. Antara air dan ada rasio, kopi yang dihasilkan benar-benar inti kopi. Penyeduhan bukan sembarangan, ada perlakuan khusus," katanya.Sebotol konsentrat kopi yang dijualnya dengan ukuran 250 mililiter. Dengan konsentrat sebanyak itu bisa menghasilkan empat cangkir kopi siap minum.
"Sebotol konsentrat ukuran 250 mili liter dijual Rp 40 ribu. Dengan konsentrat ini, waktu meminum kopi tidak terbuang banyak. Cara minumnya lebih praktis, sama seperti sirup," ujarnya.