Selasa 14 Sep 2021 22:22 WIB

Taat Prokes Kunci Pertahankan Penurunan Covid-19

Masyarakat tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Taat prokes adalah kunci untuk mempertahankan penurunan Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Taat prokes adalah kunci untuk mempertahankan penurunan Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menyampaikan kunci mempertahankan penurunan kasus Covid-19 secara nasional adalah dengan menjaga protokol kesehatan (prokes). Dia menyebut, lonjakan kasus telah dilewati dan saat ini tugas besarnya adalah menjaga agar tidak kembali terjadi lonjakan kasus. 

"Masyarakat tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Selasa (14/9).

Dia mengatakan, pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga perlu untuk terus dipatuhi guna menghindari lonjakan kasus. Lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia pada Januari dan Juli 2021 disebabkan karena kurangnya disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Varian mutasi seperti Delta memang terbukti lebih cepat menular. Akan tetapi lonjakan kasus terjadi bukan semata-mata akibat dari varian Delta," ujarnya.

Wiku menyebut, sejak varian Delta muncul pada Oktober 2020 di India, negara itu mengalami lonjakan kasus pada April 2021. Sementara di Indonesia, lanjut dia, varian Delta ditemukan sejak bulan Januari 2021, namun kasusnya melonjak pada Juli 2021. "Jelas terlihat bahwa lonjakan kasus terjadi bukan semata-mata akibat dari varian Delta, tetapi akibat aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang tidak diimbangi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Wiku mengatakan, terdapat dua pelajaran utama yang harus menjadi catatan dalam rangka mempertahankan penurunan kasus di Indonesia. Pertama, sungguh-sungguh menjaga protokol kesehatan seiring dengan pembukaan aktivitas sosial ekonomi masyarakat.Kedua, tetap waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar Indonesia tidak mengalami lonjakan ketiga seperti yang terjadi di dunia saat ini.

"Dengan melihat pola lonjakan di Indonesia berselang tiga bulan dari lonjakan di dunia, maka kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement